INFO MARKAS
Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan

Opini Anggota : Bullying Berujung Maut oleh Putri Sunarwi

 

Bullying Berujung Maut

Oleh : Putri Sunarwi


Tantangan perubahan zaman yang begitu pesat hendaknya tidak menggoyahkan perkembangan manusia seutuhnya. Salah satu yang terlibat dengan perkembangan ini adalah timbulnya berbagai permasalahan dikalangan remaja. Menurut Sumara ddk (2017) remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa yang sedang mencari jati dirinya dengan cara mencoba-coba walaupun hal yang dilakukannya itu salah. Oleh karena itu, masa remaja sering kali di sebut-sebut sebagai masa pencarian jati diri.

       Berbagai masalah remaja juga bisa terjadi, mulai dari perkara sepele hingga masalah yang berdampak pada kesehatan mental yang menimbulkan banyak kerugian, baik dirinya sendiri bahkan orang lain. Karakter remaja cenderung labil dan sensitif mendorong remaja berperilaku sesuai kehendak hatinya tanpa berfikir dengan dampak yang timbul dikemudian hari. Terkadang remaja membentuk sebuah kelompok. Untuk menunjukkan jati dirinya mereka melakukan cara yang tidak baik misalnya kekerasan. 

Akhir – akhir ini perilaku kekerasan oleh remaja yang tidak begitu mendapat perhatian  adalah saling mengucilkan satu sama lain atau biasa disebut bullying. Selain itu, bullying juga diartikan sebagai penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok, sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya dan tak segan menyakiti dirinya (Rahmadani,2015).

       Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, prevalensi kejadian perundungan dikalangan pelajar yaitu 1567 kasus. Hasil penelitian menyatakan bahwa Indonesia menduduki tingkat pertama dalam kejadian bullying di sekolah dengan peresentase sebesar 84 % (Agisyaputri dkk, 2023).

       Berdasarkan data dari Unit Perlindungan Anak Polrestabes Makassar, sepanjang tahun 2018, sebanyak 52 kasus kekerasan terjadi di kota Makassar paling banyak dilakukan di lingkungan sekolah. Akibatnya, sekolah bukan lagi menjadi tempat yang menyenangkan bagi sebagian orang melainkan menjadi tempat yang menakutkan.

       Perilaku bullying menimbulkan dampak bagi korban dan pelaku. Menurut Putri (2022) dampak yang dialami oleh korban bullying adalah mengalami berbagai macam gangguan yang meliputi kesejahteraan psikologis yang rendah, korban akan merasa tidak nyaman, takut, rendah diri, serta tidak berharga, penyesuaian sosial yang buru, korban merasa takut kesekolah bahkan tidak mau sekolah, menarik diri dari pergaulan, prestasi akademik yang menurun karena mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar, bahkan berkeinginan untuk bunuh diri dari pada harus menghadapi tekanan- tekanan berupa hinaan dan hukuman.

Pada tahun 2022 kasus bunuh diri menimpa seorang mahasiswi di Makassar. Mahasiswi tersebut melompat dari lantai 6 gedung Makassar. Setelah dilakukan penyelidikan didapatkan bahwa ia merupakan korban perundungan. Salah satu teman korban menjelaskan bahwa korban mengalami perundungan akibat ketahuan mencuri uang temannya saat magang. Tidak tahan dengan cacian yang diberikan mahasiswi tersebut melompat dari gedung tempat korban magang.

       Pada umumnya, orang akan melakukan bullying karena merasa tertekan, terancam, terhina, dendam dan lain sebagainya. Seorang psikolog Jagadnita Counseling, Clara Wriswanto mengemukakan bahwa penyebab seseorang melakukan tindakan perundungan bisa dari berbagai faktor seperti orang tua yang selalu memanjakan anaknya, keadaan keluarga yang berantakan, sehingga diri anak tersisihkan atau hanya karena anak tersebut meniru perilaku bullying dari kelompok pergaulan serta tayangan bernuansa kekerasan di sosial media atau televisi. Pola asuh orang tua yang terlalu pesimis atau terlalu keras menjadi salah satu faktor anak menjadi pelaku perundungan. Kurangnya pengawasan dari orang tua sehingga anak suka bergaul dengan anak yang suka merundung temannya di sekolah ( Suryani dkk, 2018). Selain itu, faktor budaya juga dapat mendorong seseorang melakukan tindakan bullying. Kebiasaan anak yang suka merundung  (mengolok-olok) beranggapan bahwa itu adalah tindakan yang biasa saja, dan respon yang diberikan oleh korbannya pun sama. Korbannya juga menganggap  perkataan yang dikatakan oleh para pelaku sering ia terima (Visty, 2021).

Opini Anggota : Puisi oleh Habibah Anggraeni Saatnya Aksi, Bukan Basa-basi

Saatnya Aksi, Bukan Basa-basi

Karya: Habibah Anggraeni 


Kemana perginya jati diri negeri ini?  

Perampasan hak rakyat, banyak yang terlewati 

Apakah ini yg dikatakan negeri kleptokrasi? 

Tindak korupsi semakin tak teratasi 

Rakyat hanya bisa menangis risih--  

melawan para penjahat berdasi yang tak tahu diri 

Mereka merampas hak kami-- 

hanya demi kepentingan kekuasaan dan pribadi


Hey para pejabat negeri 

Kemana nuranimu pergi? 

Mulutmu hanya dipenuhi oleh janji-janji yang tak berarti 

Karena uang dan kekuasaan, kau lupaakan-- 

sumpah mu yang kau lantangkan di depan kami


Kami para generasi 

Saatnya unjuk diri membasmi tikus-tikus yang berdasi 

Bukan hanya karena visi misi 

Tapi sesuatu yang berasal dari nurani 

Karena kami adalah kunci bagi keberlanjutan negeri ini 

Menyerah atau berhenti, itu bukan kami


Hey para generasi 

Yang berani, berempati, penuh akan arti 

Kita perlu aksi 

Bukan hanya basa-basi 

Jika bukan kita, siapa lagi? 

Mari lawan korupsi 

Demi kesejahteraan negeri ini

BULLYING, SOUNDS FUN FOR YOU but NOT FOR THEM


BULLYING, SOUNDS FUN FOR YOU
 but NOT FOR THEM

Apa itu Bullying ?
Bullying atau Penindasan adalah penggunaan kekerasan, ancaman atau paksaaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Hal tersebut meliputi pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan bisa diarahkan berulang pada korban tertentu atas dasar agama, kemampuan, gender, ras dan lain sebagainya. Biasanya bullying terjadi bukan karena marah atau konflik yang tak terselesaikan, akan tetapi lebih merujuk pada rasa superioritas atau dengan kata lain untuk menunjukan bahwa pelaku bully yang paling kuat dam punya hak untuk merendahkan, menghina atau bertindak semena-mena pada orang lain.
Sejauh mana Tindakan Bullying ? 

Semakin tinggi bullying pada siswa maka semakin tinggi pula depresi pada siswa, dan sebaliknya semakin rendah bullying pada siswa maka semakin rendah pula depresi pada siswa. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh besar terhadap terjadinya bullying diantaranya : faktor pergaulan sosial tema yang muncul adalah kesetiakawanan dan dukungan teman-teman serta individu yang memiliki otoritas; faktor keluarga tema yang muncul adalah tanggapan orang tua yang menilai bullying sesuatu yang wajar dan biasa dilakukan oleh remaja dan salah satu anggota keluarganya ada yang menjadi pelaku bullying; faktor keinginan atau niat tema yang muncul adalah ingin mengganggu teman; faktor kebutuhan dan tema yang muncul adalah kebutuhan untuk mendapatkan kekuasaan (need for power), kebutuhan untuk menunjukan dominasi (need for dominance) dan kebutuhan untuk menyerang (need for aggression). Namun setiap faktor-faktor di atas memiliki hubungan satu dengan yang lainnya, yang apabila tidak terpenuhi beberapa faktor maka bullying tersebut memiliki kecenderungan tidak akan terjadi akan tetapi sebaliknya jika terpenuhi maka ada kecenderungan bullying akan terjadi.
Penyebab Bullying
Adapun beberapa penyebab tejadinya perilaku bullying ini, diantaranya: Adanya rasa Ingin Berkuasa, Akibat kurang perhatian dari orang sekitar, Pelaku pernah menjasi korban kekerasan, Akibat sering berkelahi, Akibat meniru tindakan kekerasan dari film atau game, Dan lain sebagainya
Bentuk-Bentuk Bullying
Terdapat 2 bentuk penindasan, yaitu penindasan fisik dan penindasan psikologis. Bentuk penindasan ini dilakukan dengan kontak secara fisik yang menyebabkan sakit fisik, luka, cedera, atau penderitaan fisik lainnya. Contoh bentuk tindakan bullying fisik yaitu memukul, , menendang san lain sebagainya. Bentuk Penindasan Psikologis menyebabkan trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan, stres dan juga kegalauan/gusar bagi penerima bullying.
Macam Macam Bullying

Terdapat beberapa jenis bullying. Bentuk bullying dapat berupa tindakan fisik atau verbal baik dapat dilakukan langsung atau tidak langsung. Menurut Barbara Coloroso (2006:47-50), Terdapat 4 jenis Bullying yaitu:
Bullying Secara Verbal
Jenis tindakan yang dilakukan pada bullying ini yaitu berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, gosip dan sebagainya. Bullying dalam bentuk verbal merupakan salah satu jenis bullying yang paling mudah dilakukan dan bullying ini akan menjadi awal dari perilaku bullying lainnya.
Bullying Secara Fisik
Jenis bullying ini berupa memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang milik anak yang ditindas. Bullying jenis ini merupakan jenis bullying yang paling tampak dan mudah diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying bentuk lain. Remaja yang kerap melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap yaitu remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan kriminal yang lebih lanjut.
Bullying Secara Relasional
Jenis bullying ini merupakan jenis bullying berupa pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap yang tersembunyi seperti pandangan agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek.
Perilaku bullying jenis ini cenderung yang paling sulit dideteksi dari luar. Bullying secara relasional mencapai puncak kekuatan pada awal masa remaja, karena saat tersebut terjadi perubahan fisik, mental emosional dan seksual remaja serta mencoba mengetahui diri dan menyesuaikan diri dengan teman sebaya.
Bullying Elektronik
Bullying jenis ini merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelaku melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan lain sebagainya. Bullying ini biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang bersifat mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan. Bullying jenis ini biasanya dilakukan oleh kelompok remaja yang telah mempunyai pemahaman yang cukup baik pada sarana teknologi informasi dan media elektronik lainnya.
Dampak Bullying
Bullying sendiri memiliki 2 dampak yaitu dampak Positif dan Dampak Negatif.
Dampak Negatif
Korban bullying lebih berisiko mengalami berbagai masalah, baik secara fisik maupun mental. Adapun masalah yang mungkin terjadi pada korban bullying antara lain: Munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur. Masalah tersebut, kemungkinan akan terbawa hingga korban dewasa. Keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot. Rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah. Penurunan semangat belajar dan prestasi akademis. Dalam kasus yang cukup langka, korban bullying mungkin akan menunjukkan sifat kekerasan.
Dampak Positif
Bullying dapat mendorong munculnya berbagai perkembangan positif bagi korban bullying. Korban bullying cenderung akan: Lebih kuat dan tegar menghadapi masalah. Termotivasi untuk menunjukkan potensinya agar tidak direndahkan lagi. Termotivasi untuk berintrospeksi diri sendiri.

By,
KSR-UH.XXIV.021


Potret Kemanusiaan Kartini Masa Kini


RA Kartini merupakan tokoh perempuan Indonesia yang dikenal karena perannya dalam kesetaraan antara pria dan wanita di tanah air. Raden Ajeng Kartini juga disebut sebagai tokoh emansipasi wanita. Berkat perjuangannya, kini wanita dan pria memiliki kesetaraan yang sama di masyarakat. Kartini merupakan sosok wanita yang banyak menginspirasi bukan hanya dari golongan wanita saja tetapi juga mereka yang berasal dari kalangan pria. Tidak setiap orang punya kemampuan istimewa untuk menginspirasi atau memotivasi orang lain, apalagi hingga melintasi batas waktu, hingga seratus tahun lebih. Hidup Kartini adalah inspirasi bahwa setiap perempuan (dan juga lelaki) indonesia bisa meraih cita cita setinggi apapun. Kalaupun Kartini terus terus dikenang hingga saat ini, bukan saja karena disebabkan warisan surat suratnya, tapi juga karena amal baiknya yg begitu banyak sepanjang hidupnya, hingga spirit Kartini  bisa tetap "hidup" melintasi zaman,  bahkan hingga lebih dari satu abad setelah kepergiannya.

    "Tahukah engkau semboyanku? 'Aku mau!' Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata 'Aku tiada dapat!' melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung."

Kalimat diatas merupakan salah satu semboyan seorang Kartini, lantas bagaimana kita yang hidup saat ini memperjuangkan apa yang telah diperjuangkan Kartini dimasa lalu? Ada banyak hal yang tentunya bisa kita lakukan, belajar dari semboyan “Aku mau” harusnya dapat menjadi pemicu untuk kita semua agar dapat bermanfaat untuk sesama salah satunya dengan menanamkan kata “aku mau berjuang untuk kemanusiaan” seperti yang dilakukan oleh KSR PMI UNHAS hingga saat ini. Kemanusiaan identik dengan menjadi seorang relawan dimana tiap manusia akan mempunyai tempat yang tinggi bila mampu melaksankan tugas kemanusiaan. Berbicara tentang relawan dibenak kita mungkin muncul kata-kata seperti seseorang yang memiliki pekerjaan namun tidak dibayar. Yah namanya juga relawan melakukan sesuatu dengan rela kalaupun ada tambahan materi itu merupakan bonus dari Tuhan yang tidak bisa kita tolak. Hingga saat ini KSR PMI UNHAS telah di nahkodai oleh empat tokoh perempuan yang menandakan bahwa tidak adanya diskriminasi gender dalam kepemimpinan khususnya di KSR PMI UNHAS.

Terdapat banyak pandangan tentang bagaimana potret kemanusiaan kartini masa kini, dianataranya:

"Perempuan masa kini jangan hanya menuntut kesetaraan tapi harus mampu menyetarakan, jangan menjadikan kata gender sebagai tameng dan bersembunyi dibaliknya. Kartini masa kini harus berani memposisikan dirinya sebagai seorang relawan. Bukan sekedar menikmati hasil kesetaraan, tetapi lebih kepada melanjutkan tingkat kesetaraan itu sendiri", ujar Nurhaeni (Ketua KSR PMI UNHAS Periode 2018)

“Tanpa disadari pada saat menjadi relawan sama dengan melayani orang lain. Ketika mampu membuat seseorang lain jadi tersenyum dan bahagia, ada rasa kepuasan yang muncul pada diri kita sehingga inilah yang membuat saya bangga berKSR”, ujar Evy Rahmatya (Koordinator Hal 2019).

“Dengan berKSR saya mampu menemukan sebagian kecil arti kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Sebagai seorang yang mudah iba, semua hal yang di rasakan orang lain baik penderitaan maupun kesenangan mereka secara langsung mendobrak jiwa kemanusiaan saya untuk berjuang dengan mengusahakan apa yang saya punya walau hanya berarti sedikit bagi mereka", Ujar Ida Laila (Diksar XXV KSR PMI UNHAS)

"Bergerak dibidang kemanusiaan dan menjadi seorang relawan itu adalah kerelaan, seseorang tidak dipaksa untuk ini dan itu. Dengan BerKSR kamu bisa mengenal diri kimu sendiri, seperti apa sikapmu jika dihadapkan pada masalah-masalah yang ada di depan matamu. Selain itu, dengan terjun sendiri kamu juga jadi lebih tahu seperti apa lingkunganmu. Kamu belajar menjadi lebih bertanggung jawab dengan tugas-tugasmu untuk saling peduli dengan lingkungan sekitar", Ujar Adetya Chaerunnisah (Koordinator PSDA 2019).

Sepanjang hidupnya yang singkat, Kartini telah melakukan yang terbaik, untuk dirinya sendiri, juga untuk kemanusiaan. Sekarang saatnya kita menikmati apa yang kartini telah perjuangkan dengan cara kita masing-masing dengan menjadi lebih bermanfaat untuk orang lain karena tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.

Pada akhirnya, mari kita menegaskan kembali bahwa perjuangan kartini adalah perjuangan kemanusiaan dan menjadi seorang relawan atau volunteer itu hal yang Istimewa. Menjadi relawan adalah pilihan jalan untuk memberi manfaat bagi orang lain. Memang, banyak cara lain untuk bermanfaat. Relawan bukanlah jalan satu-satunya. Tapi, menjadi relawan adalah pilihan. Pilihan bagi orang-orang terpilih. Pilihan bagi orang yang mau dan memberanikan diri untuk mengambil risiko lebih dalam mendukung program peningkatan kualitas hidup sesama dengan cara yang berbeda.

Noi Siamo Tutti Fratelli.....!!!!!

Kota Makassar Tak Ramah untuk Perempuan......??

Gambar diatas menunjukan ancaman kriminalitas terhadap perempuan di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar yang dilansir berbagai sumber media elektronik IDNTIMES


 A.    Analisis Kritis (Critical analys)
Pada masa sekarang, dimana mulai terjadi pergeseran peranan dan bias gender, ruang-ruang “maskulin” mulai diisi dan digunakan oleh perempuan. Perempuan bekerja dan berpergian hampir sama banyaknya dengan yang dilakukan laki-laki, dan juga menggunakan ruang yang sama banyaknya dengan laki-laki, namun ruang-ruang yang telah terbentuk seringkali memberikan rasa tidak nyaman dan tidak aman bagi perempuan. Pelecehan seksual pada perempuan ketika menggunaan transportasi publik ataupun ketika berjalan pada ruang-ruang dengan pecahayaan kurang adalah contoh-contoh ketidak nyamanan dan ketidak amanan yang menimpa perempuan akibat ruang-ruang “maskulin”. Tidak hanya ketidakadilan terhadap keamanan bahkan hal tersebut juga terjadi dalam memperoleh peluang ekonomi dan akses terhadap fasilitas perkotaan. Dalam hal peluang ekonomi, menunjukan adanya ancaman persaingan ekonomi yang tinggi bagi perempuan dimana beberapa pekerjaan pada umumnya memaksa perempuan untuk pulang larut malam yang merupakan waktu yang sangat potensial terjadinya tindak kriminalitas. Kemudian kekersan seksual, kekerasan seksual yang dimaksud adalah yang bersifat fisik maupun non fisik. Terkait, kekerasan seksual terhadap perempuan di ruang publik. Komnas Perempuan mencatat bahwa dalam tiga belas tahun terakhir setiap harinya di Indonesia terjadi 20 kali kekerasan seksual atau secara keseluruhan ada sebanyak 93.960 kasus, dan 23,7 persennya terjadi di ruang publik yang dominan terjadi di daerah perkotaan. Ruang publik di sini maksudnya adalah di angkutan umum, taman kota, jalan raya dan tempat-tempat umum lainnya. Ini kemudian menjadi salah satu poin menunjukan bahwa Makassar juga tidak luput dari kecemasas terhadap rasa tidak adannya keamamanan untuk perempuan. Bia hal tersebut benar dirasakan oleh sebagian besar perempuan maka bisa dikatakan Makassar adalah kota yang jauh dari ideal. Makassar yang dirudung demikian banyak tantangan tentunya tidak menjadikan keamanan perempuan sebagai prioritas utama.

Pertanyaan yang mungkin timbul dari kasus yang terjadi di Makassar adalah, “Apakah perencanaan kota Makassar yang seperti sekarang ini benar untuk semua golongan masyarakatnya?” Artinya, apakah tata ruang Makassar, mulai dari sistem transportasi, kesehatan, ketenagakerjaan keamanan dan lain sebagainya, bisa dinikmati secara setara oleh semua kalangan masyarakat Makassar? Lebih fokus lagi, misalnya, apakah perencanaan kota Makassar sudah ramah untuk perempuan? Melihat, kondisi kekinian Makassar, terlihat jelas bahwa Makassar masih belum bisa dikategorikan ramah perempuan. Hal ini karena pertama, memang belum ada kebijakan spesifik yang diusung Pemerintah kota, provinsi maupun pusat yang spesifik dibuat dengan kesadaran pentingnya membuat Makassar aman dan nyaman bagi perempuan.

Prinsip dasar dari Kota Ramah Perempuan ini adalah bagaimana sebuah kota dibangun agar inklusif untuk semua warganya, perempuan dan laki-laki, kaya-miskin, masyrakat sipil, sektor swasta tentunya merasa aman, sehingga semua warga dapat bekerja, bersosialisasi dan mengaktualisasikan dirinya. Dengan kata lain, pembangunan perkotaan seharusnya diarahkan ke pembangunan yang dapat mengantisipasi lonjakan penduduk, kemiskinan, masalah keamanan khususnya dengan tidak melupakan keberadaan perempuan, terutama mengakhiri kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di ruang publik.

Aksi masyarakat Makassar pada international women’s day, sebagai bentuk keluh kesah atas ketidak nyamanan di kota

Untuk mewujudkan ruang Makassar yang ramah perempuan dan menghilangkan stigma bahwa Makassar adalah kota yang tidak aman untuk perempuan maka seorang perencana perlu melihat dari sudut pandang feminisme dimana perempuan harus dipandang sebagai sebuah variable dalam perencanaan kota. Kenyataannya, kebijakan tata ruang di Makassar saat ini meleburkan perempuan sebagai other categories yang tersembunyi. Tata ruang cenderung menyeragamkan kebutuhan ruang masyarakatnya yang notabenenya dipandang dari sudut “maskulin”. dan kebutuhan perempuan tidak dipertimbangkan. Namun, semua keputusan yang diambil untuk masalah perumahan, keamanan, transportasi, pendidikan dan kesehatan secara langsung mempengaruhi wanita, memfasilitasi atau mempersulit hidup mereka. Artinya, perencanaan masih dalam benteng pertahanan pria, masih dalam dominasi pria dan belum dipengaruhi oleh kesadaran akan pentingnya gender.

Misalnya, layanan seperti membangun tempat dimana perempuan dapat berkumpul atau taman kanak-kanak dan pusat penitipan anak untuk setiap lingkungan dll. Umumnya tidak diprioritaskan dalam perencanaan dan organisasi perkotaan. Jalan-jalan yang kurang terang khususnya pada lorong-lorong di Makassar, kurangnya layanan angkutan kota dan angkutan massal seperti transmamminasata yang kurang mengakomodir tujuan pergerakan dan kondisi keamanan yang buruk dari yang sudah ada, mencegah perempuan dari melaksanakan kebebasan bepergian mereka yang merupakan salah satu hak fundamental mereka. Akses jalan yang tidak rata dan trotoar yang tinggi membuat sulit bagi perempuan untuk menggunakan jalan-jalan kota dengan kereta bayi. 

Kondisi trotoar di Jalan AP Pettarani (kiri) dan Kecamatan Rappocini (kanan) yang kurang baik dan tidak tersedia jalur masuk pendestrian, menyulitkan perempuan yang membawa kereta bayi untuk memanfaatkan pendestrian
Perempuan merupakan salah satu kelompok yang paling diabaikan ketika datang ke fasilitas perkotaan. Selain itu, tempat penampungan perempuan dan dukungan langsung hot line untuk dapat mencapai pihak berwenang dalam kasus paparan terhadap kekerasan juga merupakan masalah penting, yang tidak boleh diabaikan dalam rencana pemerintah kota.

            Dari sudut pandang feminism seharusnya perencanaan yang menjadikan perempuan seabagi objek melibatkan kaum perempuan dalam penyusunan rencana tersebut. Sebagai contoh dalam penyusunan rencana tata ruang Kota Makassar khususnya untuk mewujudkan konsep kota ramah perempuan, pemerintah melibatkan tim ahli dari kaum perempuan, survivor kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, keluarga korban, masyarakat dari segala lapisan masyarakat. Hal ini agar program-program yang dibuat untuk mewujudkan Kota Ramah Perempuan ini benar-benar implementatif karena dibuat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman perempuan sendiri selama ini beraktivitas di ruang-ruang kota. Tentu saja pengalaman-pengalam tersebut mungkin saja tidak tersentuh dan terpikirkan oleh rana “maskulin”

Kondisi kunci untuk menciptakan Makassar yang ramah perempuan adalah dengan menganalisis kebutuhan infrastruktur, sosial dan spasial perempuan dan anak perempuan secara cepat dan tepat dengan tujuan a) merancang layanan perkotaan khusus perempuan b) untuk menyediakan semua layanan dengan menilai mereka dalam hal kesetaraan gender. Kedua pendekatan ini seharusnya tidak dianggap sebagai dua alternatif tetapi dua pendekatan paraler yang saling melengkapi.
Singkatnya, langkah pertama untuk menciptakan Makassar yang ramah wanita adalah dengan mengenal golongan perempuan yang tinggal di Makassar kemudian menganalisis kebutuhan, masalah dan peluang mereka dengan benar. setelah langkah ini, rencana strategis dan rencana kerja yang peka gender harus disiapkan dengan pertimbangan penganggaran yang berbasis  gender ketika menyiapkan anggaran provinsi maupun kota. 

Sebagaimana dijelaskan di atas, perbedaan persepsi, perilaku, dan kebutuhan perempuan dalam ruang juga perlu didentifikasi lebih lanjut untuk kemudian diakomodasikan dalam proses perumusan rencana penataan ruang, karena adanya perbedaan kebutuhan laki-laki dan perempuan akan berimplikasi pada perbedaan kebutuhan ruang. Maka untuk mewujudkan hal tersebut perempuan perlu dilibatkan dalam proses perumusan rencana penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Hal ini menjadi penting karena yang sangat peka dengan isu ketidakadilan gender dalam konteks penataan ruang adalah kaum perempuan.

Catatan penting lainnya adalah, bahwa persoalan mengkondisikan pembangunan sebuah kota agar ramah perempuan bukan berarti hendak membuat keistimewaan terhadap perempuan. Kebijakan dan program harus sering memperlakukan tiap orang maupun kelompok secara berbeda namun tujuan dan pengaruh kebijakan harus setara gender. Hal ini harus dilihat sebagai sebuah cara untuk mempercepat kesetaraan gender perempuan dan laki-laki dalam tata ruang. Seperti yang dikatakan di atas bahwa kekerasan yang terjadi pada perempuan adalah sebagai salah bentuk ketidaksetaraan gender. Ketidaksetaraan gender tercipta karena stigma, pelabelan dan subordinasi yang dialami perempuan selama ini di ranah publik dan juga pivat.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Makassar sebagai bagian dari kawasan metropolotan yang seringnya jadi kiblat pembangunan khususnya di Kawasan Indonesia Timur, tidak seharusnya menjadi kota yang berbahaya untuk dihuni, termasuk bagi perempuan. Bukan hanya Makassar, pembenahan kultur kekerasan dan ancaman kriminal juga harusnya diperhatikan di seluruh kawasan Indonesia. Peran pemerintah dan kesadaran masyarakat benar-benar sangat  diperlukan. oleh karena itu pentingnya kesetaraan gender dalam sebuah perencanaan dan mengakui adanya perbedaan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari laki-laki dan kaum perempuan. Karena bagi perempuan tidak terakomoditasinya kebutuhan mereka dari prespektif ruang sebagai tempat aktifitas mereka seperti penerangan untuk jalan dan di permukiman padat dan ruang-ruang public bisa menajdi masalah hidup dan mati.  

KSR-UH.XXI.025

SELAYAR, EKSPLORASI KULINER DAN PERKAMPUNGAN DI ATAS BATU: Road to Selayar

Pantai Barat Selayar. Dok. Pribadi
     Dari Kota Makassar membutuhkan waktu 4 jam menggunakan transportasi roda dua dan 6 jam menggunakan transportasi roda empat. Dengan rute Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba-Bira anda bisa memulainya dengan mengambil transportasi roda empat (orang-orang biasa menyebutnya Panther) atau Bis di terminal Malengkeri-Gowa dengan ongkos transport yang bervariatif dari 70an hingga 80an ribu. Untuk transportasi roda dua anda bisa searching di Google dengang key word “jasa sewa motor makassar” jika tidak salah ingat ongkos peminjaman dari 50 ribu sampai 100 ribu rupiah per 24 jam.
     Jadwal pemberangkatan kapal ferry di Pelabuhan Bira menuju Pelabuhan Pamatata-Selayar sebanyak 2 kali. Pemberangkatan pertama jam 09:00 pagi dan pemberangkatan ke dua jam 14:00 sore waktu setempat. Namun bagi anda yang ingin beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan dengan transportasi kapal laut, anda bisa menginap di kawasan wisata Pantai Bira. Di tempat ini ada banyak penginapan dengan tarif 100 ribu sampai yang jutaan. Selain itu anda bisa berwisata kuliner dan sovenir khas sulawesi di sini. Berbicara masalah daya tarik, Pantai Bira tidak kalah menariknya dengan pantai-pantai yang pernah anda kunjungi. Dengan kondisi geografis yang terdiri dari batuan karang dan pasir putih, tempat ini menjadi tempat yang perfect bagi anda pemburu pantai yang eksotik. Ditambah lagi saat senja tiba, Matahari terbenam akan merelaksasi otak anda yang seharian lelah di perjalanan menjadi fress kembali.

Tebing Karang Dok. Pribadi
     Menuju ke Selayar membutuhkan waktu 3 jam perjalanan dengan melewati hamparan lautan tempat pertemuan arus Selat Makassar dan Laut Banda. Dengan biaya penyeberangan 65 ribu untuk motor tanpa boncengan selebihnya dengan boncengan dan atau menggunakan mobil antara 80 ribu hingga 500 ribu rupiah. Sesampainya di Kepulauan Selayar atau tepatnya di Pelabuhan Pamatata anda musti berkendara lagi sekitar 30 menit lebih menuju Kota Benteng Ibu Kota Kabupaten Selayar.

Senja di Kota Benteng
     Bagi Anda pengunjung baru, Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab di Kota Benteng banyak memiliki fasilitas umum yang bisa Anda manfaatkan dan harganyapun tak kalah bersaing dengan tempat-tempat wisata yang pernah Anda kunjungi. Tempat menginap misalnya, dari kos-kosant hingga Hotel dari yang harian hingga bulanan dari yang harga ratusan ribu hingga jutaan. Ada juga warung pojok untuk bersantai dari yang kaki lima hingga Cafe free Wifi. Sabaiknya anda memang harus menginap di kota ini satu atau dua hari sebelum ke daerah destinasi anda. Apa yang bisa dinikmati di kota ini? Di pagi hari anda bisa ke TPI atau tempat Pelelangan Ikan yang tempatnya bersambungan dengan pelabuhan kapal-kapal kecil jurusan antar pulau di selayar. Di pelabuhan ini banyak perahu-perahu nelayan tertambat dari yang ukuran kecil hingga yang besar.
     Saat berada di tempat ini pula Anda dapat melihat berbagai macam jenis ikan dari yang sering anda makan sampai yang belum pernah anda liat sekalipun. Ada banyak moment aktifitas nelayan yang bisa anda abadikan. Bergeser ke selatan ada pasar tradisional yang menjajakan berbagai macam panganan tradisional seperti, Kripik Melinjo yang rasanya pahit-pahit manis, kacang kenari dengan balutan gula merah yang lezat, kue sarang semut dengan keriuk-keriuknya yang manis dan masih banyak lagi jajanan yang lain. Sorenya anda bisa berburu Sunset yang indah di kawasan pesisir selayar sebelah barat.
     Sambil duduk-duduk menikmati aktifitas pantai yang di latarbelakangi matahari senja, jangan lupakan kamera beserta tripodnya agar anda bisa merekam moment ini dengan maksimal. Setelahnya, jangan beranjak pulang dulu. Untuk mengusir udara malam yang dingin ada banyak jajanan yang di jual di sepanjang pesisir pantai ini seperti pisang goreng, ubi goreng, sarabba (minuman khas Sulawesi Selatan) dan lain-lain. Habiskan beberapa menit di tempat ini bersama minuman khas sulawesi sambil menikmati angin pantai yang sepoi-sepoi sebelum anda beranjak untuk mengisi lambung tengah.

     Kampung kuliner adalah tempat yang pas untuk memanjakan lidah anda dengan menu utama ikan bakar dan nasi santan yang di adu dengan tiga macam jenis sambal. Sambal tomat bercampur bawang, lombok dan kecap, sambal cacahan mangga beserta lombok dan irisan bawang atau sambal yang di mix dengan beberapa bumbu rahasia menggunakan blender. Anda mau tau rasanya???!!! Datang dan rasakan sendiri. Kampung kuliner adalah kompleks warung makan yang di bangun bersampingan dengan pelabuhan yang ada di kota ini. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan laut menjadikan tempat ini salah satu tempat rekomendet di Kota Benteng untuk makan malam. Kampung Kuliner buka saat siang dan malam dengan harga seporsi yang relatif bersaing.

Bissorang, Perkampung di Atas Batu
     Apa yang terlintas dipikiran anda ketika menyebut Selayar, mayoritas akan menyebut Takabonerate. Gugusan pulau yang keindahan bawah lautnya ibarat sepotong pelangi yang jatuh dan pecah berkeping, berhamburan dan menyatu dengan pulau-pulau yang ada di wilayah ini. Namun dibalik itu semua Selayar masih menyimpan kejutan lainnya. Seperti Bissorang perkampungan unik di timur selayar.  
     Untuk menuju ke tempat ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dari Kota Benteng. Mendekati Kampung Bissorang dan jika cuaca tidak sedang berkabut pastinya anda akan selalu berdecak kagum. Pasalnya dataran tinggi di lokasi ini menawarkan panorama landscap Kota Selayar yang begituh indah. Tidak hanya pemandangan Kota Selayar, di arah utara dan selatan mata anda akan dimanjakan dengan hamparan hutan dengan topografi yang beragam dengan segala misterinya. Selain itu hamparan laut yang berombak nampak seperti kumpulan kupu-kupu yang berarak pelan mencium bibir pantai.
     Memasuki perkampungan ini dari salah satu sudut jalan akan nampak pemukiman warga yang seolah terpisah dengan lereng gunung. Berdiri sendiri di atas batu besar. Atap-atap rumah menjadi penanda satu-satunya bahwa itu adalah pemukiman warga. Saat memasuki perkampungan ini gerbang batu akan menyambut kita. Dulunya batu ini masih utuh, namun untuk alasan memperlancar akses batu ini kemudian dibelah sehingga masyarakat yang akan menuju ataupun yang akan keluar dari perkempungan ini akan lebih mudah.
     Kampung Bissorang atau Dusun Bissorang adalah salah satu wilayah yang masuk di Desa Bone Timur Kecamatan Bontomanai Kabupaten Selayar. Dusun yang memiliki 20 an kepala keluarga ini memiliki satu jalan utama yang sudah dibeton jarak antara gerbang dusun dan ujung dusun (jurang) kurang lebih 200 meter. Di ujung dusun ini lah anda dapat menyaksikan pemandangan pantai timur Pulau Selayar.

Bissorang dan Masyarakatnya
     Berdasarkan penuturan sejarah dari Petta Raja, Bissorang merupakan salah satu kampung tua yang ada di Selayar. Masyarakat di sini bermatapencaharian sebagai nelayan, berkebun dan bertani. Untuk nelayan, penangkapan hasil laut masih dilakukan dalam sekala kecil dengan menggunakan sampan (perahu dayung dengan kapasitas 3-4 orang, biasanya dilengkapi dengan satu layar) sebagai transportasi penangkapan. Mereka juga beroprasi hanya di sekitar wilayah pesisir saja. Penangkapan ikan dilakukan pada musim barat, sebab pada musim ini angin kencang yang bertiup dari arah barat akan terhalang oleh pulau selayar itu sendiri sehingga pantai bagian timur dari pulau ini relatif aman. Saat musim timur, tiba saatnya penduduk perkampungan ini beristirahat dari menangkap ikan mereka akan lebih memilih bertani dan berkebun.
Menjemur Buah Pala. Dok. Pribadi
     Untuk perkebunan dan pertanian, cukup banyak tanaman yang menjadi komoditi andalan di sini seperti Kopra, cengkeh, Pala, Jambu Mente, Kacang Kenari, Kemiri dan Vanili. Kopra dihargai 5 ribu per kilo, Cengkeh kering 150 ribu per kilo yang basah 35 ribu per kilo, Pala 35 ribu per kilo, Bunga Pala 110 ribu per kilo, Jambu Mente 25 ribu per kilo, Kanari 50 ribu perkilo yang belum dikupas 18 ribu, kemiri 23 ribu per kilo, Vanili untuk yang kering dihargai sekitar 5 juta per kilo yang basah 510 ribu perkilo. Komoditi-komoditi andalan ini dibeli langsung oleh pengumpul yang kemudian akan membawanya ke Kota Benteng atau ada juga yang langsung membawanya ke Kota Makassar untuk diolah lebih lanjut. Harga beberapa komoditi ini tentu akan berlipat ganda lagi jika pemerintah setempat mau memberikan perhatian yang lebih dengan membuat pabrik pengolahan lanjutan. Kacang kenari misalnya, hasil perkebunan ini sangat digandrungi tidak hanya oleh masyarakat sulawesi saja namun masyarakat di berbagai belahan dunia juga sangat menyukainya. Kacang ini memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Belum lagi jika di kolaborasikan dengan cream cokelat yang nikmat.

     Kampung Bissorang dilengkapi dengan genset sebagai sumber penerangannya. Ada juga yang menggunakan panel surya namun, hanya beberapa orang saja. Siang hari genset tidak beroprasi hanya malam hari itupun hanya malam rabu dan malam minggu. Untuk operasionalnya masyarakat berswadaya dengan cara bergiliran membeli solar sebagai bahan bakar. Sebenarnya ini genset kedua yang digunakan. Genset pertama sudah rusak termakan usia dan mungkin juga karena maintenance yang tidak berkala.
     Untuk air bersih penduduk memperolehnya dari sumur yang berjarak 15 menit jalan kaki. Namun, ada juga beberapa rumah yang terlihat menggunakan pompa air dan menampungnya di tandon yang terletak di belakang rumah mereka. Air ini lah yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari untuk mencuci, memasak dan mandi.
Bissorang. Dok. Pribadi
Hanya ada satu sekolah di Bissorang yaitu SD Madrasah Bone Timur. Tadinya sekolah ini terletak agak jauh keluar kampung. Namun karena polemik kepemilikan lahan, sekolah ini kemudian dipindahkan ke dalam desa. Sekolah ini hanya memiliki dua ruangan satu ruangan digunakan untuk siswa dan satu ruangan untuk guru. Berdasarkan keterangan dari Rajawati salah seorang Guru Honorer, siswa di sekolah ini ada 14 orang terdiri dari kelas I 2 orang, Kelas II 4 orang, Kelas III 4 orang, Kelas IV 2 orang, Kelas V 1 orang dan Kelas VI 1 orang. Untuk tenaga pengajar berjumlah 5 orang termaksud kepala sekolah. Tenaga pengajar ini digaji melalui Dana Bos yang cair 2 kali setahun sebanyak 250 ribu per sekali terima. Sangat jauh dari kata cukup tentunya. Jika masa ujian tiba para siswa akan dibawah ke MAN Aliyah yang terletak di Kota Benteng. Selain bersekolah siswa di sini juga mengaji di sore harinya.
   
     Patut untuk diapresiasi bahwasanya di tengah kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, anak-anak generasi bangsa ini masih giat dan tekun dalam menuntut ilmu. Berharap dengan bekal dasar ilmu pengetahuan, mereka dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi meraih cita-cita yang selama ini mereka pendam yang selama ini berjuang dengan segala keterbatasan. Patut pula untuk di syukuri bahwa masih ada sosok guru yang rela berjibaku dengan segala kekurang yang mereka hadapi demi untuk mewujudkan pendidikan yang merata bagi segenap masyarakat indonesia. Untuk pemerintah, yang ada di daerah hingga yang ada di pusat akan menjadi tamparan keras tentang kondisi pendidikan yang sangat miris dan memprihatinkan ini yang tidak hanya terjadi di daerah Bissorang saja tetapi juga di berbagai daerah di pelosok Indonesia.

Penulis,
M.YUSUF WEANDARA
Info lanjut www.kerelnusantara.com

 
Back To Top