INFO MARKAS

SELAYAR, EKSPLORASI KULINER DAN PERKAMPUNGAN DI ATAS BATU: Road to Selayar

Pantai Barat Selayar. Dok. Pribadi
     Dari Kota Makassar membutuhkan waktu 4 jam menggunakan transportasi roda dua dan 6 jam menggunakan transportasi roda empat. Dengan rute Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba-Bira anda bisa memulainya dengan mengambil transportasi roda empat (orang-orang biasa menyebutnya Panther) atau Bis di terminal Malengkeri-Gowa dengan ongkos transport yang bervariatif dari 70an hingga 80an ribu. Untuk transportasi roda dua anda bisa searching di Google dengang key word “jasa sewa motor makassar” jika tidak salah ingat ongkos peminjaman dari 50 ribu sampai 100 ribu rupiah per 24 jam.
     Jadwal pemberangkatan kapal ferry di Pelabuhan Bira menuju Pelabuhan Pamatata-Selayar sebanyak 2 kali. Pemberangkatan pertama jam 09:00 pagi dan pemberangkatan ke dua jam 14:00 sore waktu setempat. Namun bagi anda yang ingin beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan dengan transportasi kapal laut, anda bisa menginap di kawasan wisata Pantai Bira. Di tempat ini ada banyak penginapan dengan tarif 100 ribu sampai yang jutaan. Selain itu anda bisa berwisata kuliner dan sovenir khas sulawesi di sini. Berbicara masalah daya tarik, Pantai Bira tidak kalah menariknya dengan pantai-pantai yang pernah anda kunjungi. Dengan kondisi geografis yang terdiri dari batuan karang dan pasir putih, tempat ini menjadi tempat yang perfect bagi anda pemburu pantai yang eksotik. Ditambah lagi saat senja tiba, Matahari terbenam akan merelaksasi otak anda yang seharian lelah di perjalanan menjadi fress kembali.

Tebing Karang Dok. Pribadi
     Menuju ke Selayar membutuhkan waktu 3 jam perjalanan dengan melewati hamparan lautan tempat pertemuan arus Selat Makassar dan Laut Banda. Dengan biaya penyeberangan 65 ribu untuk motor tanpa boncengan selebihnya dengan boncengan dan atau menggunakan mobil antara 80 ribu hingga 500 ribu rupiah. Sesampainya di Kepulauan Selayar atau tepatnya di Pelabuhan Pamatata anda musti berkendara lagi sekitar 30 menit lebih menuju Kota Benteng Ibu Kota Kabupaten Selayar.

Senja di Kota Benteng
     Bagi Anda pengunjung baru, Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab di Kota Benteng banyak memiliki fasilitas umum yang bisa Anda manfaatkan dan harganyapun tak kalah bersaing dengan tempat-tempat wisata yang pernah Anda kunjungi. Tempat menginap misalnya, dari kos-kosant hingga Hotel dari yang harian hingga bulanan dari yang harga ratusan ribu hingga jutaan. Ada juga warung pojok untuk bersantai dari yang kaki lima hingga Cafe free Wifi. Sabaiknya anda memang harus menginap di kota ini satu atau dua hari sebelum ke daerah destinasi anda. Apa yang bisa dinikmati di kota ini? Di pagi hari anda bisa ke TPI atau tempat Pelelangan Ikan yang tempatnya bersambungan dengan pelabuhan kapal-kapal kecil jurusan antar pulau di selayar. Di pelabuhan ini banyak perahu-perahu nelayan tertambat dari yang ukuran kecil hingga yang besar.
     Saat berada di tempat ini pula Anda dapat melihat berbagai macam jenis ikan dari yang sering anda makan sampai yang belum pernah anda liat sekalipun. Ada banyak moment aktifitas nelayan yang bisa anda abadikan. Bergeser ke selatan ada pasar tradisional yang menjajakan berbagai macam panganan tradisional seperti, Kripik Melinjo yang rasanya pahit-pahit manis, kacang kenari dengan balutan gula merah yang lezat, kue sarang semut dengan keriuk-keriuknya yang manis dan masih banyak lagi jajanan yang lain. Sorenya anda bisa berburu Sunset yang indah di kawasan pesisir selayar sebelah barat.
     Sambil duduk-duduk menikmati aktifitas pantai yang di latarbelakangi matahari senja, jangan lupakan kamera beserta tripodnya agar anda bisa merekam moment ini dengan maksimal. Setelahnya, jangan beranjak pulang dulu. Untuk mengusir udara malam yang dingin ada banyak jajanan yang di jual di sepanjang pesisir pantai ini seperti pisang goreng, ubi goreng, sarabba (minuman khas Sulawesi Selatan) dan lain-lain. Habiskan beberapa menit di tempat ini bersama minuman khas sulawesi sambil menikmati angin pantai yang sepoi-sepoi sebelum anda beranjak untuk mengisi lambung tengah.

     Kampung kuliner adalah tempat yang pas untuk memanjakan lidah anda dengan menu utama ikan bakar dan nasi santan yang di adu dengan tiga macam jenis sambal. Sambal tomat bercampur bawang, lombok dan kecap, sambal cacahan mangga beserta lombok dan irisan bawang atau sambal yang di mix dengan beberapa bumbu rahasia menggunakan blender. Anda mau tau rasanya???!!! Datang dan rasakan sendiri. Kampung kuliner adalah kompleks warung makan yang di bangun bersampingan dengan pelabuhan yang ada di kota ini. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan laut menjadikan tempat ini salah satu tempat rekomendet di Kota Benteng untuk makan malam. Kampung Kuliner buka saat siang dan malam dengan harga seporsi yang relatif bersaing.

Bissorang, Perkampung di Atas Batu
     Apa yang terlintas dipikiran anda ketika menyebut Selayar, mayoritas akan menyebut Takabonerate. Gugusan pulau yang keindahan bawah lautnya ibarat sepotong pelangi yang jatuh dan pecah berkeping, berhamburan dan menyatu dengan pulau-pulau yang ada di wilayah ini. Namun dibalik itu semua Selayar masih menyimpan kejutan lainnya. Seperti Bissorang perkampungan unik di timur selayar.  
     Untuk menuju ke tempat ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dari Kota Benteng. Mendekati Kampung Bissorang dan jika cuaca tidak sedang berkabut pastinya anda akan selalu berdecak kagum. Pasalnya dataran tinggi di lokasi ini menawarkan panorama landscap Kota Selayar yang begituh indah. Tidak hanya pemandangan Kota Selayar, di arah utara dan selatan mata anda akan dimanjakan dengan hamparan hutan dengan topografi yang beragam dengan segala misterinya. Selain itu hamparan laut yang berombak nampak seperti kumpulan kupu-kupu yang berarak pelan mencium bibir pantai.
     Memasuki perkampungan ini dari salah satu sudut jalan akan nampak pemukiman warga yang seolah terpisah dengan lereng gunung. Berdiri sendiri di atas batu besar. Atap-atap rumah menjadi penanda satu-satunya bahwa itu adalah pemukiman warga. Saat memasuki perkampungan ini gerbang batu akan menyambut kita. Dulunya batu ini masih utuh, namun untuk alasan memperlancar akses batu ini kemudian dibelah sehingga masyarakat yang akan menuju ataupun yang akan keluar dari perkempungan ini akan lebih mudah.
     Kampung Bissorang atau Dusun Bissorang adalah salah satu wilayah yang masuk di Desa Bone Timur Kecamatan Bontomanai Kabupaten Selayar. Dusun yang memiliki 20 an kepala keluarga ini memiliki satu jalan utama yang sudah dibeton jarak antara gerbang dusun dan ujung dusun (jurang) kurang lebih 200 meter. Di ujung dusun ini lah anda dapat menyaksikan pemandangan pantai timur Pulau Selayar.

Bissorang dan Masyarakatnya
     Berdasarkan penuturan sejarah dari Petta Raja, Bissorang merupakan salah satu kampung tua yang ada di Selayar. Masyarakat di sini bermatapencaharian sebagai nelayan, berkebun dan bertani. Untuk nelayan, penangkapan hasil laut masih dilakukan dalam sekala kecil dengan menggunakan sampan (perahu dayung dengan kapasitas 3-4 orang, biasanya dilengkapi dengan satu layar) sebagai transportasi penangkapan. Mereka juga beroprasi hanya di sekitar wilayah pesisir saja. Penangkapan ikan dilakukan pada musim barat, sebab pada musim ini angin kencang yang bertiup dari arah barat akan terhalang oleh pulau selayar itu sendiri sehingga pantai bagian timur dari pulau ini relatif aman. Saat musim timur, tiba saatnya penduduk perkampungan ini beristirahat dari menangkap ikan mereka akan lebih memilih bertani dan berkebun.
Menjemur Buah Pala. Dok. Pribadi
     Untuk perkebunan dan pertanian, cukup banyak tanaman yang menjadi komoditi andalan di sini seperti Kopra, cengkeh, Pala, Jambu Mente, Kacang Kenari, Kemiri dan Vanili. Kopra dihargai 5 ribu per kilo, Cengkeh kering 150 ribu per kilo yang basah 35 ribu per kilo, Pala 35 ribu per kilo, Bunga Pala 110 ribu per kilo, Jambu Mente 25 ribu per kilo, Kanari 50 ribu perkilo yang belum dikupas 18 ribu, kemiri 23 ribu per kilo, Vanili untuk yang kering dihargai sekitar 5 juta per kilo yang basah 510 ribu perkilo. Komoditi-komoditi andalan ini dibeli langsung oleh pengumpul yang kemudian akan membawanya ke Kota Benteng atau ada juga yang langsung membawanya ke Kota Makassar untuk diolah lebih lanjut. Harga beberapa komoditi ini tentu akan berlipat ganda lagi jika pemerintah setempat mau memberikan perhatian yang lebih dengan membuat pabrik pengolahan lanjutan. Kacang kenari misalnya, hasil perkebunan ini sangat digandrungi tidak hanya oleh masyarakat sulawesi saja namun masyarakat di berbagai belahan dunia juga sangat menyukainya. Kacang ini memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Belum lagi jika di kolaborasikan dengan cream cokelat yang nikmat.

     Kampung Bissorang dilengkapi dengan genset sebagai sumber penerangannya. Ada juga yang menggunakan panel surya namun, hanya beberapa orang saja. Siang hari genset tidak beroprasi hanya malam hari itupun hanya malam rabu dan malam minggu. Untuk operasionalnya masyarakat berswadaya dengan cara bergiliran membeli solar sebagai bahan bakar. Sebenarnya ini genset kedua yang digunakan. Genset pertama sudah rusak termakan usia dan mungkin juga karena maintenance yang tidak berkala.
     Untuk air bersih penduduk memperolehnya dari sumur yang berjarak 15 menit jalan kaki. Namun, ada juga beberapa rumah yang terlihat menggunakan pompa air dan menampungnya di tandon yang terletak di belakang rumah mereka. Air ini lah yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari untuk mencuci, memasak dan mandi.
Bissorang. Dok. Pribadi
Hanya ada satu sekolah di Bissorang yaitu SD Madrasah Bone Timur. Tadinya sekolah ini terletak agak jauh keluar kampung. Namun karena polemik kepemilikan lahan, sekolah ini kemudian dipindahkan ke dalam desa. Sekolah ini hanya memiliki dua ruangan satu ruangan digunakan untuk siswa dan satu ruangan untuk guru. Berdasarkan keterangan dari Rajawati salah seorang Guru Honorer, siswa di sekolah ini ada 14 orang terdiri dari kelas I 2 orang, Kelas II 4 orang, Kelas III 4 orang, Kelas IV 2 orang, Kelas V 1 orang dan Kelas VI 1 orang. Untuk tenaga pengajar berjumlah 5 orang termaksud kepala sekolah. Tenaga pengajar ini digaji melalui Dana Bos yang cair 2 kali setahun sebanyak 250 ribu per sekali terima. Sangat jauh dari kata cukup tentunya. Jika masa ujian tiba para siswa akan dibawah ke MAN Aliyah yang terletak di Kota Benteng. Selain bersekolah siswa di sini juga mengaji di sore harinya.
   
     Patut untuk diapresiasi bahwasanya di tengah kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, anak-anak generasi bangsa ini masih giat dan tekun dalam menuntut ilmu. Berharap dengan bekal dasar ilmu pengetahuan, mereka dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi meraih cita-cita yang selama ini mereka pendam yang selama ini berjuang dengan segala keterbatasan. Patut pula untuk di syukuri bahwa masih ada sosok guru yang rela berjibaku dengan segala kekurang yang mereka hadapi demi untuk mewujudkan pendidikan yang merata bagi segenap masyarakat indonesia. Untuk pemerintah, yang ada di daerah hingga yang ada di pusat akan menjadi tamparan keras tentang kondisi pendidikan yang sangat miris dan memprihatinkan ini yang tidak hanya terjadi di daerah Bissorang saja tetapi juga di berbagai daerah di pelosok Indonesia.

Penulis,
M.YUSUF WEANDARA
Info lanjut www.kerelnusantara.com


Posting Komentar

 
Back To Top