Oleh : Yolanda Olivya K & Audry Dwi Fajriani
PMR PMI Unit 253 SMAN 22 Makassar
Remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Berbicara tentang pergaulan dikalangan remaja
terutama pergaulan yang bebas tentu saja kita akan banyak membicarakan sebab
akibatnya.
Pada saat ini, menurut saya
kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Para remaja
dengan bebas dapat bergaul antar jenis, Tidak jarang dijumpai pemandangan di
tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan
masyarakat sekitarnya yang banyak merupakan orang tua. Mereka sudah mengenal
istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu
bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi
persaingan untuk mendapatkan pacar.
Kasus yang muncul akibat pergaulan
bebas di kalangan remaja semakin meningkat dimana-mana. Perilaku menyimpang
dikalangan remaja atau yang biasa disebut dengan kenakalan remaja bentuknya
bermacam-macam seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran
pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan,
penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah. Bentuk-bentuk kenakalan yang
demikian biasa disebut juga dengan pergaulan bebas. Bentuk kenakalan remaja itu
sering kita jumpai di kalangan remaja saat ini baik di lingkungan kita maupun
jauh dari lingkungan kita.
Perilaku yang penuh dengan
kebebasan seringkali mengarah pada kenakalan yang sangat mencemaskan dan Sangat
menyedihkan saat perilaku ini mengakibatkan tingginya jumlah penyimpangan
dikalangan remaja. Penyimpangan-penyimpangan yang kasusnya makin marak dan
menarik untuk dibahas adalah pergaulan bebas atau lebih spesifiknya disebut
seks bebas.
Karena Dari tahun ke tahun kasus
seks bebas di negeri ini makin banyak saja jumlahnya, dan tak dapat dipungkiri
bahwa sebagian pelakunya adalah remaja (pelajar dan mahasiswa) para pelajar pun
dimulai dari saat mereka SMP dan SMA, sungguh miris!. Di berbagai media
pemberitaan baik media massa ataupun media elektronik, yang namanya kasus seks
bebas selalu saja muncul dan menimbulkan kekhawatiran orang tua. Banyak orang
tua yang cenderung menutup anak-anaknya dari dunia luar dengan tujuan
menjauhkan dari kemungkinan terkena pergaulan bebas, tapi cara ini juga dapat
menjadikan anak menjadi individu yang anti sosial. Masalah ini semakin
complicated, setiap orang selalu bertanya bagaimana mengurangi maraknya kasus
seks bebas di kalangan pelajar maupun siswa? Jawaban dari pertanyaan ini adalah
kembali ke pribadi masing-masing. Tetapi masih banyak cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah pergaulan bebas ini, andil orang tua dalam pencegahan sangatlah
besar karena mulai dari rumah pencegahan ini dilakukan, orang tua dapat
memberikan didikan yang benar dan menanamkan norma agama seta norma kesopanan
sejak dini kepada anak-anak mereka. Sehingga saat mereka keluar dari rumah dan
berinteraksi dengan berbagai orang yang memiliki sifat dan perilaku beragam dia
telah memiliki pondasi yang kuat dari keluarga dan agamanya.
Banyak orang bilang bahwa masa
remaja merupakan masa yang rentan, seorang anak dalam menghadapi gejolak
biologisnya dan masa remaja itu masa dimana anak-anak selalu ingin tahu dan
mencoba sesuatu yang membuat mereka penasaran biasa di sebut masa pencarian
jatidiri. Apalagi ditunjang dengan era globalisasi dan era informasi yang
sedemikian rupa menyebabkan remaja sekarang terpancing untuk coba-coba
mempraktekkan apa yang dilihatnya dari internet. Terlebih bila apa yang
dilihatnya merupakan informasi tentang indahnya seks bebas yang bisa membawa
dampak pada remaja itu sendiri. Lebih
parahnya tentang seks bebas, menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa
tujuh dari dari sepuluh perempuan telah melakukan hubungan seksual sebelum
berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam pelajar perempuan aktif bergaul seks
bebas. Paling sedikit mereka berganti pasangan dengan empat laki-laki yang
berbeda-beda. Kenyataan tersebut menunjukkan betapa ironisnya kondisi remaja
kita saat ini.
Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
- Penghamburan
harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
- Upaya
mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari
jalan yang haram dan keji
- Menimbulkan
perilaku munafik dalam masyarakat
- Rasa
ingin tahu yang besar
- Rasa
ingin mencoba dan merasakan
- Terjadi
perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab yang dihadapi
- Mudah
mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa
malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan
kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
- Kesukaran
yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan
berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak
dalam keluarganya.
- Banyak
mengalami tekanan mental dan emosi
- Terjerat
dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan
yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di
dalamnya marak sekali pemakaian narkoba dan mengkonsumsi minuman keras. Ini
identik sekali dengan adanya seks bebas yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS,
dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja
akan menjadi sangat timpang dari segala segi, mulai
dari kehidupannya di dalam keluarga maupun lingkungan sosial yang mengakibatkan
mereka mendapatkan tekanan akibat dari perilaku menyimpang mereka.
Tekanan itu bisa berupa banyaknya
teman-teman dia yang tiba-tiba menjauhi, mulai dikucilkan di lingkungan pergaulan
sehari-hari. Ini bukan rahasia umum lagi bagaimana lingkungan sosial menghukum
anak-anak remaja tersebut. Dampak dari pergaulan bebas ini mencoreng kehidupan
remaja yang semestinya masih di penuhi dengan kegiatan bermain dan belajar .
Solusi
Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Selain
daripada solusi dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME masih banyak
solusi lainnya, Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan
hidup dalam kenyataan, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak
memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga bila ia
mendapatkan kekecewaan dapat menghadapi dengan positif.
2.
Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola
waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat.
3.
Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing.
4.
Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga
terbina hubungan baik dengan masyarakat
5.
Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Yaitu remaja harus memiliki cita-cita ,dan dia harus memiliki
keinginan yang kuat untuk mewujudkannya sehingga waktu sehari-harinya digunakan
dengan bermaanfaat guna untuk mencapai cita-citanya di masa depan.
6.
Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi
akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu
berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran.
7.
Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi
yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun,
kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh.
8.
Banyak Beraktivitas Secara Positif
9.
Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa
jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.jadi
sosialisasi pergaulan bebas sangat perlu .
10. Menegakkan
Aturan Hukum.
Posting Komentar