INFO MARKAS

REMAJA DAN KESEHATAN MENTAL

[Info P3RS Edisi 1]



Apa sih itu kesehatan mental? Teman teman termasuk orang yang sehat mental, tidak? Apakah kesehatan mental itu hanya ditinjau dari tidak adanya gangguan jiwa? Kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang melibatkan berbagai dimensi dalam kehidupan manusia. WHO (2001) mendefinisikan kesehatan mental sebagai suatu keadaan yang sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, serta tidak adanya penyakit dan gangguan jiwa. Lebih lanjut WHO (2001) memperluas fokus kesehatan mental pada keadaan yang lebih positif. Kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera di mana individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan yang normal dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan baik , dan mampu berkontribusi bagi masyarakatnya. Kesehatan mental menjadi dasar untuk kesejahteraan individu dan masyarakat.
 
Bagaimana remaja mampu mencapai kesehatan mental? Banyak yang beranggapan bahwa remaja itu adalah masa yang “ labil”. Masa remaja berlangsung sejak individu menjadi matang secara seksual sampai sekitar usia 18 tahun. Usia kematangan yang resmi dibagi ke dalam awal masa remaja, yang berlangsung sampai usia 17 tahun, dan akhir masa remaja yang berlangsung sampai usia kematangan yang resmi. Masa ini merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan, merupakan suatu periode peralihan dan perubahan, masa mencari identitas, masa tidak realistik, ambang dewasa, dan dikenal juga sebagai usia bermasalah (Hurlock, 1990)



Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai penyimpangan dan tidakwajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkungan. Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja, mereka juga dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang berbeda dari tugas pada masa kanak-kanak. Sebagaimana diketahui, dalam setiap fase perkembangan, termasuk pada masa remaja, individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Apabila tugas-tugas tersebut berhasil diselesaikan dengan baik maka akan tercapai kepuasan, kebahagian dan penerimaan dari lingkungan. Keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas itu juga akan menentukan keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Namun, banyak pula remaja mencapai usia kematangan resmi dengan beberapa tugas perkembangan yang belum dikuasai sehingga membawa banyak tugas yang yang belum terselesaikan. Hal inilah yang kemudian menimbulkan masalah-masalah pada remaja (Hurlock, 1990). 


 Nah, disinilah titik yang menentukan kesehatan mental remaja. Apabila remaja mampu menyelesaikan tugas perkembangannya maka remaja akan mampu mencapai kondisi sehat mental. Namun apabila remaja belum mampu menyelesaikan tugas perkembangan, maka dia akan jauh dari kondisi kesehatan mental.

Jadi, tugas-tugas perkembangan apa saja yang perlu dipenuhi oleh remaja?

  • Mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis
  • Mencapai peran sosial maskulin dan feminin (kaitannya dengan gender)
  • Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif.
  • Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
  • Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
  • Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
  • Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga. Dengan demikian, mereka perlu mengetahui mengenai hal itu.
  • Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya kompetensi sebagai warga negara
  • Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial
  • Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku (Havighurst dalam Hurlock, 1973).

Cukup jelas peran para orang tua, kakak, dan tentunya kita sebagai penggerak dan atau pendidik remaja sebaya. Kita semua perlu mendampingi dan membina remaja untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Dengan demikian, mereka mampu mencapai kondisi yang sehat mental.  Mendampingi remaja mencapai tugas perkembangannya tidak perlu dilakukan secara otoriter. Kita perlu menggeser cara itu menjadi lebih demokratis.

Pusat Pengembangan Pendidikan Remaja Sebaya
KSR PMI UNHAS

 
Back To Top