Markas News - Palang Merah Indonesia Makassar akan menjadi pusat kendali penanggulangan bencana di kawasan timur Indonesia sesuai penempatan gudang regional PMI di Jalan Ir Sutami Makassar.
"Gudang peralatan dan logistik ini dimaksudkan jika ada bencana, sesegera mungkin dapat segera ditangani. Jadi prinsipnya mempercepat mobilisasi," ujar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla usai meresmikan penggunaan gudang logistik di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, lembaga kemanusiaan seperti PMI tidak hanya fokus pada penanggulangan bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tetapi juga bencana lainnya seperti kebakaran.
"Jadi, bencana itu bukan hanya banjir, gempa bumi, apalagi di sini, di Sulsel sejauh ini masih kurang jika dibandingkan dengan di pulau lain. Yang lebih sering terjadi kebakaran. Jadi kami akan siapkan 10 mobil pemadam di setiap regional termasuk di Makassar," katanya.
Menurut JK, gedung logistik yang dimiliki oleh PMI di Makassar sudah cukup memadai disertai dengan sejumlah peralatan. Semua peralatan yang dimiliki ini merupakan bantuan hibah dari negara Norwegia yang jika dikalkulasi nilainya mencapai Rp3 hingga Rp4 miliar.
Sejumlah fasilitas yang dimiliki antara lain ambulans, "hygiener kit", "family kit", mobil penumpang dan mobil tangki air bersih. Semua peralatan ini merupakan bantuan hibah untuk kemanusiaan.
Bukan cuma itu, kata Kalla, gudang regional PMI bakal dilengkapi 100 mobil tangki. Mobil tersebut akan digunakan di provinsi yang menjadi cakupan wilayah gudang regional di kawasan timur Indonesia.
Provinsi tersebut, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Dalam acara persemian itu dihadiri oleh Ketua PMI Sulsel Apiaty Kamaluddin, Ketua Harian PMI Sulsel Ilham Arief Sirajuddin, Ketua PMI Kota Makassar Syamsu Rizal, perwakilan dari Palang Merah Norwegia Chersti Heroidseide serta sejumlah petinggi PMI lainnya.
Kegiatan ini juga sebagai rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun ke-67 PMI yang kali ini dipusatkan di Kota Makassar.
"Acara seperti ini memang tidak perlu besar, tidak usah meriah, cukup sederhana saja. Namun jika ada bencana kegiatannya harus besar artinya usaha membantu yang di perbesar," kata mantan Wakil Presiden ini.
Ketua Harian PMI Sulsel Ilham Arief Sirajuddin menjelaskan bahwa penempatan gudang logistik bencana ini memang sejak lama direncanakan dan baru terealisasi sekarang.
"Gudang PMI ini sangat strategis membantu masyarakat yang terkena bencana. Secara lokasi, tentunya kota Makassar serta Sulsel secara umum sangat diuntungkan karena logistik penanggulangan bencana sangat dekat," kata Wali Kota Makassar ini.
Menurut Ilham, sebagai pusat kendali gudang PMI di Makassar nantinya akan berfungsi sebagai pusat distribusi peralatan penanggulangan bencana di daerah-daerah yang terkena bencana di kawasan Timur Indonesia seperti Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan tentunya juga di pulau Sulawesi.
"Jusuf Kalla sudah menjanjikan untuk terus menambah fasilitas, termasuk peralatan lain yang akan dibutuhkan setiap ada bencana yang menimpa. Semoga saja peralatan ini tidak pernah digunakan, artinya jika tidak digunakan berarti tidak ada bencana," katanya. Sumber (ANTARA News)
"Gudang peralatan dan logistik ini dimaksudkan jika ada bencana, sesegera mungkin dapat segera ditangani. Jadi prinsipnya mempercepat mobilisasi," ujar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla usai meresmikan penggunaan gudang logistik di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, lembaga kemanusiaan seperti PMI tidak hanya fokus pada penanggulangan bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tetapi juga bencana lainnya seperti kebakaran.
"Jadi, bencana itu bukan hanya banjir, gempa bumi, apalagi di sini, di Sulsel sejauh ini masih kurang jika dibandingkan dengan di pulau lain. Yang lebih sering terjadi kebakaran. Jadi kami akan siapkan 10 mobil pemadam di setiap regional termasuk di Makassar," katanya.
Menurut JK, gedung logistik yang dimiliki oleh PMI di Makassar sudah cukup memadai disertai dengan sejumlah peralatan. Semua peralatan yang dimiliki ini merupakan bantuan hibah dari negara Norwegia yang jika dikalkulasi nilainya mencapai Rp3 hingga Rp4 miliar.
Sejumlah fasilitas yang dimiliki antara lain ambulans, "hygiener kit", "family kit", mobil penumpang dan mobil tangki air bersih. Semua peralatan ini merupakan bantuan hibah untuk kemanusiaan.
Bukan cuma itu, kata Kalla, gudang regional PMI bakal dilengkapi 100 mobil tangki. Mobil tersebut akan digunakan di provinsi yang menjadi cakupan wilayah gudang regional di kawasan timur Indonesia.
Provinsi tersebut, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Dalam acara persemian itu dihadiri oleh Ketua PMI Sulsel Apiaty Kamaluddin, Ketua Harian PMI Sulsel Ilham Arief Sirajuddin, Ketua PMI Kota Makassar Syamsu Rizal, perwakilan dari Palang Merah Norwegia Chersti Heroidseide serta sejumlah petinggi PMI lainnya.
Kegiatan ini juga sebagai rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun ke-67 PMI yang kali ini dipusatkan di Kota Makassar.
"Acara seperti ini memang tidak perlu besar, tidak usah meriah, cukup sederhana saja. Namun jika ada bencana kegiatannya harus besar artinya usaha membantu yang di perbesar," kata mantan Wakil Presiden ini.
Ketua Harian PMI Sulsel Ilham Arief Sirajuddin menjelaskan bahwa penempatan gudang logistik bencana ini memang sejak lama direncanakan dan baru terealisasi sekarang.
"Gudang PMI ini sangat strategis membantu masyarakat yang terkena bencana. Secara lokasi, tentunya kota Makassar serta Sulsel secara umum sangat diuntungkan karena logistik penanggulangan bencana sangat dekat," kata Wali Kota Makassar ini.
Menurut Ilham, sebagai pusat kendali gudang PMI di Makassar nantinya akan berfungsi sebagai pusat distribusi peralatan penanggulangan bencana di daerah-daerah yang terkena bencana di kawasan Timur Indonesia seperti Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan tentunya juga di pulau Sulawesi.
"Jusuf Kalla sudah menjanjikan untuk terus menambah fasilitas, termasuk peralatan lain yang akan dibutuhkan setiap ada bencana yang menimpa. Semoga saja peralatan ini tidak pernah digunakan, artinya jika tidak digunakan berarti tidak ada bencana," katanya. Sumber (ANTARA News)