Oleh : Sri Sulastriani dan Aditya Chaerunnisa
PMR SMA Negeri 5 Bulukumba
“Merokok dapat
menyebabkan kanker, penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin”
seolah-olah sudah tidak berarti lagi walaupun sudah dicetak dalam bentuk besar
seperti poster. Bahkan sekarang berubah menjadi “Merokok membunuhmu” lengkap
dengan gambar-gambar yang membuatnya terlihat lebih mengerikan. Namun, beberapa
remaja menganggapnya “Belo-belo ji saja” atau sekedar hiasan. Apalagi sekarang,
iklan-iklan mengenai rokok yang ditayangkan di TV hadir dengan berbagai
tampilan yang semenarik mungkin. Contohnya, “Selera pemberani”, yang kebanyakan
remaja menganggap bahwa orang yang merokok itu pemberani dan mereka cenderung
merokok agar terlihat lebih “keren” seperti halnya yang digambarkan dalam iklan
tersebut. Beberapa remaja tidak pernah mencoba untuk memahami peringatan yang
tertera di pembungkus rokok tersebut walaupun ada, tetapi kebanyakan dari
mereka hanya menghiraukannya dan menganggap bahwa itu hanyalah sebuah opini. Adapula yang berpikir bahwa “seluruh
dampak dari merokok adalah tanggung jawab saya sendiri bukan tanggung jawab
mereka karena yang merokok bukan mereka tapi saya”.
Para remaja merokok
untuk mencari sebuah kesenangan, memperbanyak teman dan kebanyakan hanya
ikut-ikutan dan akhirnya menjadi kebiasaan. Beberapa remaja juga merokok karena
mereka juga beralasan “hanya ingin mencoba-coba” hingga akhirnya mereka
mendengar istilah dari teman-temannya yang lebih berpengalaman bahwa “MEROKOK
MATI, TIDAK MEROKOK MATI, MENDING MEROKOK SAMPAI MATI” alasan inilah yang
mendorong mereka untuk meneruskan kebiasaan merokok mereka, yang awalnya hanya
ingin mencoba lalu kecanduan.
Dimana kita ketahui, remaja
merupakan fase menuju kedewasaan, namun pada fase ini remaja memiliki emosi dan
pemikiran yang labil dan mempunyai sikap yang menggebu-gebu dan keinginan untuk
bergaul dengan banyak teman, seperti sebuah geng, untuk masuk ke dalam geng tersebut pastinya memiliki syarat
tertentu, misalnya merokok. Mau tidak mau mereka harus mencoba merokok. Adapula
persepsi “Tidak merokok itu BANCI”, yakin saja remaja tidak akan menerima
pernyataan ini dan segera akan mencobanya.
Jadi, siapa yang salah? Anak yang
salah, atau orang tua yang kurang memberikan kasih sayang? Terus, bagaimana
dengan pemerintah? Kenapa mereka hanya mengeluarkan peringatan mengenai bahaya merokok,
bukannya memberikan peringatan mengenai larangan merokok? Pertanyaan-pertanyaan
itulah yang membutuhkan jawaban yang jelas. Dari hasil penjualan rokok di
Negara ini mampu menerima penghasilan yang cukup tinggi. Maka dari itu,
mengenai pemerintah membuat kawasan khusus untuk perokok hanya wacana saja
tanpa ada realisasi. Jadi, jika kita ingin devisa Negara kita menjadi naik,
apakah kita harus merokok? TIDAK.
Lalu,
siapa saja yang dirugikan dalam masalah ini? Selain perokok aktif, perokok
pasif juga merasakan dampak negatif dari masalah satu ini. Contohnya asap dari perokok aktif tersebut yang
mengandung banyak bahan kimia seperti Nikotin, obat perangsang yang menyebabkan
kecanduan, merusak jaringan otak, dan darah akan menggumpal. Tar, merupakan
racun yang sangat berbahaya karena bersifat lengket, menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru dan
menyebabkan kanker paru-paru. Karbonmonoksida, ialah gas beracun yang biasanya
dikeluarkan dari knalpot kendaraan bermotor dan dapat mengurangi jumlah oksigen
yang diikat darah, menghalangi transportasi
oksigen dalam tubuh, hal ini dapat memicu kanker.
Kami selalu melihat dan mendengar bahwa hampir
seluruh tempat yang pernah kami lewati, tangan-tangan kecil itu memegangi
sebuah benda yang tidak asing lagi kita lihat, menghisapnya dengan berbagai
gaya mengeluarkan asap-asap rokok itu tanpa urat malu dan rasa takut lagi di
depan umum bahkan mereka tidak memikirkan lagi resikonya, malah mereka merasa
bangga dan bahagia karena telah melakukan hal yang menurut mereka adalah sebuah
“TREND
DI MASA KINI”, dan telah menjadikan
rokok sebagai identitas seorang remaja laki-laki.
Solusinya: perlunya
perhatian yang cukup dari orang tua untuk anak remaja, adanya keterbukaan
antara orang tua dengan anaknya, diperlukannya
juga tindakan dan pengarahan untuk mengatasi perilaku merokok pada remaja
disinilah peran bagi guru khususnya guru BK dan bekerja sama dengan orang tua
murid. Serta memilih teman yang tidak merokok jikapun berteman berani berkata
TIDAK untuk merokok selain itu
penyuluhan tentang bahaya merokok. Ditambah lagi, siswa harus mengingat slogan
“ matikan rokokmu sebelum rokok mematikanmu “.
Artikel di atas sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran para remaja akan bahaya merokok, dan meningkatkan kesadaran para orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak anaknya dan memberikan perhatian lebih
BalasHapusArtikel sangat menarik dan mendidik. Dengan membaca artikel ini setidaknya dapat memberikan konstribusi positif khususnya nagi para remaja maupun insan perorok yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan yang boleh dikatakan kebiasaan buruk. Mudah-mudahan semua orang yang membaca artikel ini dapat merubah kebiasaannya tersebut meski secara bertahap.
BalasHapussngat bermanfaat bgi remaja
BalasHapusartikel di atas sngat bermanfaat bgi remaja skrang, krna dpat menyadarkan para remaja yg sdh kecanduan pada rokok, apa lgi kata mereka yg sdh kecanduan rokok, bahwa remaja yang tdk merokok itu tdk gentle
BalasHapusArtikel ini sangat bagus dan bermanfaat bagi anak remaja yang sudah kecanduan merokok, dan mudah-mudahan dengan artikel ini para remaja bisa paham dan memahami bahwa merokok sangatlah berbahaya.
BalasHapusArtikel ini sangat bagus dan bermanfaat bagi anak remaja yang sudah kecanduan merokok, dan mudah-mudahan dengan artikel ini para remaja bisa paham dan memahami bahwa merokok sangatlah berbahaya.
BalasHapusArtikel ini sangat bagus dan bermanfaat bagi anak remaja yang sudah kecanduan merokok, dan mudah-mudahan dengan artikel ini para remaja bisa paham dan memahami bahwa merokok sangatlah berbahaya.
BalasHapusArtikel ini sangat bagus dan bermanfaat bagi anak remaja yang sudah kecanduan merokok, dan mudah-mudahan dengan artikel ini para remaja bisa paham dan memahami bahwa merokok sangatlah berbahaya.
BalasHapusArtikel ini sangat bagus dan bermanfaat bagi anak remaja yang sudah kecanduan merokok, dan mudah-mudahan dengan artikel ini para remaja bisa paham dan memahami bahwa merokok sangatlah berbahaya.
BalasHapusArtikel ini sangat bagus dan bermanfaat bagi anak remaja yang sudah kecanduan merokok, dan mudah-mudahan dengan artikel ini para remaja bisa paham dan memahami bahwa merokok sangatlah berbahaya.
BalasHapusArtikel ini sangat bagus dan bermanfaat bagi anak remaja yang sudah kecanduan merokok, dan mudah-mudahan dengan artikel ini para remaja bisa paham dan memahami bahwa merokok sangatlah berbahaya.
BalasHapus