INFO MARKAS

Share Your Mind #16 "KEKELIRUAN GENERASI MUDA DALAM MENENTUKAN SANG INSPIRATOR"


Oleh : Sri  Wahyuni  LB dan Andi Ade  Astrid  Kurnia
PMR SMA Negeri 8 Bulukumba

Tokoh inspiatif merupakan tokoh yang dapat dijadikan sebagai idola ataupun teladan yang dapat mencontohkan prilaku baik dalam kesehariannya. Setiap individu sebenarnya diwajibkan untuk memiliki inspirator dikarenakan inspirator dapat memberikan semangat dan juga motivasi-motivasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh inspirator. Pada hakekatnya, tokoh inspiratif juga memiliki sisi baik dan juga memiliki sisi buruk sehingga kita harus jeli dalam memilih inspirator agar mendapat manfaat dalam mengidolakan sang inspirator. Tokoh inspiratif biasanya berasal dari kalangan selebritis, politik, ulama, dan sebagainya.
Di dalam lingkungan sekolah penulis, pemuda pemudi memiliki hobby dan gemar untuk mengidolakan seseorang yang sebenarnya sungguh tidak patut untuk diidolakan dikarenakan para pemuda pemudi memilih inspirator yang tak sejalan dengan beberapa unsur seperti agama dan budaya masyarakat indonesia. Sebenarnya tak ada larangan untuk mengidolakan siapapun akan tetapi pemuda pemudi harus pandai-pandai dalam memilih inspirator agar dapat menjadikannya teladan yang baik dan benar.
            Pada umumnya pemudi biasanya memilih inspirator yang memiliki ketampanan dan bakat-bakat seperti dancer dan menyanyi sedangkan umumnya pemuda lebih memilih inspirator yang memiliki wajah cantik dan memiiki bentuk tubuh yang bagaikan gitar spanyol akan tetapi pemuda pemudi tidak memandang sang inspirator dari segi sikap dan prilakunya sehingga jika secara terus-menerus diidolakan maka akan berpengaruh buruk terhadap sikap dan prilaku generasi muda.
            Dewasa ini, banyak para inspirator yang memiliki gaya hidup yang terlalu berlebihan seperti dalam berpakain, berbicara, dan berdandan. Sang inspirator baik itu laki-laki maupun perempuan sudah memiliki kuadrat yang sama karena tak kala seorang perempuan menggunakan pakaian, aksesoris dan lain-lain yang seharusnya digunakan oleh laki-laki dan begitupun sebaliknya. Sejalan dengan itu, banyak pula pemuda pemudi yang mencontohkan hal seperti itu dalam kehidupan sehari-harinya sehingga terkadang istilah “bencong / tomboy“ sering kita dengar dan lebih buruknya lagi banyak generasi muda tak memiliki rasa malu jika mereka dipanggil dengan istilah yang seperti itu..
Terus, Jika Tidak Memiliki Inspirator ?
            Dewasa ini, seharusnya pemuda pemudi memiliki seorang inspirator namun bagaimana jika pemuda pemudi tidak memiliki inspirator?.Yaa pertanyaan yang sangat bagus. Umumnya pemuda pemudi dituntut untuk menjadikan dirinya sebagai seorang yang memiliki moralitas ahlak yang baik sehingga dapat bermanfaat bagi bangsa dan Negara untuk kedepannya. Ahlak dan moral dapat digali dalam diri pemuda pemudi namun dengan catatan pemuda pemudi harus memiliki rasa intropeksi diri yang tinggi sehingga keterpuruan moral dapat diatasi dalam diri pemuda pemudi.
Inspirator Menurut Unsur Agama Dan Budaya
            Di Indonesia terdapat setidaknya kurang lebih lima agama yang disahkan oleh pemerintah. Dan salah satunya adalah agama islam dimana agama ini agama yang memiliki penganut terbanyak di Indonesia. Sesuai ajaran islam, tokoh inspiratif adalah seseorang yang dapat memberikan petunjuk kejalan yang benar dan mampu dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Terus bagaimana cara memilih inspirator yang baik ?. Menurut agama islam tokoh inspirator terbaik adalah Rasulullah SAW. dan memang Rasulullah SAW. tak hanya diakui oleh umat islam saja tapi juga oleh umat agama lainnya. Di dalam kitab suci Al-Quran banyak dijelaskan mengenai kebaikan, sikap dan prilaku mulia, serta kecakapan dalam bidang politik dan kepemimpinan yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Generasi muda dapat mencontoh dan menggali lebih dalam tentang gerak gerik Rasulullah SAW. di dalam Assunnah sehingga generasi muda dapat menjadikan Rasulullah SAW. sebagai inspirator yang benar dan tepat. Seperti penulis yang pernah dengar “siapapun yang engkau idolakan maka kamu akan bersamanya dihari kemudian baik itu di neraka maupun di surga”.
            Secara history budaya merupakan kebiasaan yang sering dilakukan para pendahulu kita. Indonesia merupakan negara yang memiliki beribu-ribu budaya yang tersebar dari sabang sampai merauke. Salah satu budaya daerah indonesia adalah budaya siri dan sipakamase-masea. Budaya ini berasal dari budaya Suku Bugis yang berarti malu dan hidup sederhana. Dari arti budaya ini dapat dipetik bahwa kriteria inspirator harus memiliki rasa malu dan memiliki sifat kehidupan yang sederhana. Rasa malu yang dimaksud bukanlah malu untuk bertanya dan sebagainya tapi maksud dari kata malu adalah malu untuk membuat kesalahan dan malu untuk tidak meraih kesuksesan. Sedangkan budaya hidup sederhana sudah jelas artinya dan tokoh inspirator seharusnya memiliki sifat hidup sederhana bukan yang suka hidup mewah-mewah serta suka menghambur-hamburkan harta yang tidak bermanfaat. Sejalan dengan budaya dari suku bugis ini dapat memberikan pengetahuan cara memilih tokon inspirator yang dapat diteladani.
            Sejalan dengan permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa generasi muda sangat suka mengidolakan seseorang yang tidak sesuai dengan unsur agama dan budaya sehingga banyak dari generasi muda yang memiliki ahlak serta moral yang sangat tidak baik sehingga jika secara terus-menerus dibiarkan maka generasi muda dapat diprediksi tidak mampu menjadi pemimpin bangsa dan Negara untuk kedepannya.
            Memang tidak etis jika hanya bisa berkomentar dan menyalahkan para generasi muda sebagai pemeran utama dalam masalah ini. Peran orang tua juga seharusnya ditingkatkan diamana orang tua harus mampu menjadi seorang motivator atau inspirator bagi anaknya sehingga anaknya tidak mengidolakan orang lain. selain peran orang tua generasi muda juga dituntut untuk mengintropeksi diri masing-masing dan tanyakan pentingnya tokoh inspiratif itu. Jika tokoh inspiratif penting bagi kita maka Generasi muda harus jeli dan pandai-pandai memilih inspirator dan yang utama harus sesuai unsur agama dan budaya agar pemuda pemudi dapat bermanfaat bagi Negara dan bangsa Indonesia kedepannya. Selain itu, di suku bugis terdapat sebuah budaya yang sangat terkenal, budaya siri’. Siri’ berarti malu. Para generasi muda yang membuat pilihan yang salah, seperti mencontoh gaya hidup sang inspirator yang tidak sesuai dengan agama dan budaya haruslah memiliki malu dan tidak mempermalukan keluarganya. Dalam suku bugis orang membuat keluarganya malu akan di usir dari kampung.



Posting Komentar

 
Back To Top