“Bisa ki mendonor? Ada yang butuh darah…”
Pernahkah Anda mendengar pertanyaan seperti di atas? Apa respon Anda? Langsung menjawab “iya”, atau mikir-mikir dulu karena semalam baru saja begadang atau belum cukup 3 bulan pasca mendonor, atau justru bilang “Wah maaf, saya takut jarum suntik!” -____-‘
Donor darah. Suatu perbuatan mulia yang sangat berarti di bidang kemanusiaan. Kita tidak bisa mengatakan setetes darah mampu menyelamatkan hidup seseorang karena setetes saja nggak cukup kan? Tapi dari setetes darah itulah yang bergabung menjadi sekantong dua kantong atau puluhan kantong darah yang dapat menyelamatkan hidup manusia. Kita mungkin merasa fine-fine saja apabila tidak mau mendonorkan darah padahal seseorang sangat membutuhkannya, tapi apakah kita bisa merasa fine apabila kitalah seseorang yang sangat membutuhkan darah itu tetapi orang lain tidak mau memberikannya untuk kita? Bagaimana perasaan Anda bila berada di posisi pasien? Saat nyawa di ujung tanduk, tetapi tak ada yang peduli. Memang nggak gampang mencari seseorang atau beberapa orang yang mau mendonorkan darah secara sukarela alias ikhlas, tetapi bukan berarti tidak ada. Begitupun dengan menjadi pendonor tersebut. Nggak susah kok, hanya butuh keihklasan dan kesadaran, betapa pentingnya darah kita bagi orang lain, dan betapa besar manfaat yang kita peroleh apabila mendonorkan darah.
Bukan akhir-akhir ini saja, tetapi sejak dari dulu telah banyak permintaan darah, namun stok yang tersedia di PMI tidak mencukupi permintaan tersebut, alias kurang. Mengapa kurang? Tentu saja karena orang-orang yang mendonorkan darah hanya sedikit. Mengapa sedikit? Bisa saja karena hanya sedikit yang mau mendonor, itupun karena darahnya dibeli, atau ingin mendonor tapi belum cukup 3 bulan pasca mendonor atau tidak tahu ke mana harus mendonor, atau kondisi fisik yang tidak memenuhi persyaratan, atau alasan-alasan lainnya. Di sinilah peran KSR PMI Unhas, sebagai salah satu organisasi kemanusiaan di lingkup perguruan tinggi yang membantu mencari orang-orang yang dapat mendonorkan darahnya, di mana orang-orang itu adalah mahasiswa-mahasiswa di dalam kampus Universitas Hasanuddin. Tentu saja apabila ada permintaan darah yang masuk ke markas dari keluarga pasien yang mengajukan permintaan.
Tidak hanya apabila ada permintaan saja, tetapi KSR PMI Unhas juga rutin mengadakan kegiatan donor darah sukarela yang dilakukan di setiap fakultas atau event-event tertentu. Sehingga orang-orang yang mau mendonor bisa mewujudkan keinginannya untuk mendonor karena mereka tahu di mana bisa mendonor tanpa harus pergi ke PMI pusat atau tempat donor lain yang letaknya jauh dari kampus. Merekalah yang dinamakan relawan. Mengapa relawan? Bukankah relawan adalah mereka-mereka yang bergelut di bidang bencana atau penyelamatan korban? Benar, tetapi relawan luas cakupannya. Bukankah kondisi seseorang yang sekarat dan amat membutuhkan darah juga merupakan suatu bencana bagi dirinya? Dan orang-orang yang mendonorkan darahnya secara sukarela dinamakan relawan donor darah.
Apakah semua orang yang mendonorkan darahnya disebut relawan donor darah? Menurut saya tidak. Relawan donor darah merupakan orang yang bersedia mendonorkan darahnya secara sukarela bagi orang yang membutuhkan darah tersebut. Kita garis bawahi kata “secara sukarela”. Berarti orang yang mendonorkan darahnya dengan mengharap imbalan atau karena dibayar bukan merupakan relawan. Kenapa? Karena itu sama saja bahwa mereka tidak rela darahnya diambil percuma, kecuali ada imbalan. Naujubileh… jadi, menjadi relawan itu nggak gampang, tapi nggak sulit juga kok, kalo anda dan kita semua berhati ikhlas
Itu saja? Tidak juga. Orang-orang yang membantu mencarikan para pendonor secara sukarela pun termasuk relawan donor darah. Dan itulah yang sedang dilakukan KSR PMI Unhas, menjadi relawan donor darah, dengan membantu mencari donor darah pengganti ataupun donor darah sukarela. Jadi, dengan menjadi relawan donor darah sangat membantu sang pasien yang membutuhkan bantuan darah. Kalaupun banyak orang yang bisa dan mau mendonor tetapi tidak ada yang meminta mereka untuk mendonor, sama saja tidak ada yang mendonor kan?
Jadi, jangan tunggu sampai ada keluarga Anda yang membutuhkan darah, barulah Anda menyadari pentingnya donor darah tersebut. Dan jangan tunggu imbalan apabila Anda telah mendonorkan darah.
Sigma Aksi = Sigma Reaksi. Memberilah, maka Anda akan mendapat balasannya. Bukan materi, tetapi kesehatan dan pahala dari Tuhan. Jadikan darah Anda sebagai bagian dari amalan Anda. (iyon)
Pernahkah Anda mendengar pertanyaan seperti di atas? Apa respon Anda? Langsung menjawab “iya”, atau mikir-mikir dulu karena semalam baru saja begadang atau belum cukup 3 bulan pasca mendonor, atau justru bilang “Wah maaf, saya takut jarum suntik!” -____-‘
Donor darah. Suatu perbuatan mulia yang sangat berarti di bidang kemanusiaan. Kita tidak bisa mengatakan setetes darah mampu menyelamatkan hidup seseorang karena setetes saja nggak cukup kan? Tapi dari setetes darah itulah yang bergabung menjadi sekantong dua kantong atau puluhan kantong darah yang dapat menyelamatkan hidup manusia. Kita mungkin merasa fine-fine saja apabila tidak mau mendonorkan darah padahal seseorang sangat membutuhkannya, tapi apakah kita bisa merasa fine apabila kitalah seseorang yang sangat membutuhkan darah itu tetapi orang lain tidak mau memberikannya untuk kita? Bagaimana perasaan Anda bila berada di posisi pasien? Saat nyawa di ujung tanduk, tetapi tak ada yang peduli. Memang nggak gampang mencari seseorang atau beberapa orang yang mau mendonorkan darah secara sukarela alias ikhlas, tetapi bukan berarti tidak ada. Begitupun dengan menjadi pendonor tersebut. Nggak susah kok, hanya butuh keihklasan dan kesadaran, betapa pentingnya darah kita bagi orang lain, dan betapa besar manfaat yang kita peroleh apabila mendonorkan darah.
Bukan akhir-akhir ini saja, tetapi sejak dari dulu telah banyak permintaan darah, namun stok yang tersedia di PMI tidak mencukupi permintaan tersebut, alias kurang. Mengapa kurang? Tentu saja karena orang-orang yang mendonorkan darah hanya sedikit. Mengapa sedikit? Bisa saja karena hanya sedikit yang mau mendonor, itupun karena darahnya dibeli, atau ingin mendonor tapi belum cukup 3 bulan pasca mendonor atau tidak tahu ke mana harus mendonor, atau kondisi fisik yang tidak memenuhi persyaratan, atau alasan-alasan lainnya. Di sinilah peran KSR PMI Unhas, sebagai salah satu organisasi kemanusiaan di lingkup perguruan tinggi yang membantu mencari orang-orang yang dapat mendonorkan darahnya, di mana orang-orang itu adalah mahasiswa-mahasiswa di dalam kampus Universitas Hasanuddin. Tentu saja apabila ada permintaan darah yang masuk ke markas dari keluarga pasien yang mengajukan permintaan.
Tidak hanya apabila ada permintaan saja, tetapi KSR PMI Unhas juga rutin mengadakan kegiatan donor darah sukarela yang dilakukan di setiap fakultas atau event-event tertentu. Sehingga orang-orang yang mau mendonor bisa mewujudkan keinginannya untuk mendonor karena mereka tahu di mana bisa mendonor tanpa harus pergi ke PMI pusat atau tempat donor lain yang letaknya jauh dari kampus. Merekalah yang dinamakan relawan. Mengapa relawan? Bukankah relawan adalah mereka-mereka yang bergelut di bidang bencana atau penyelamatan korban? Benar, tetapi relawan luas cakupannya. Bukankah kondisi seseorang yang sekarat dan amat membutuhkan darah juga merupakan suatu bencana bagi dirinya? Dan orang-orang yang mendonorkan darahnya secara sukarela dinamakan relawan donor darah.
Apakah semua orang yang mendonorkan darahnya disebut relawan donor darah? Menurut saya tidak. Relawan donor darah merupakan orang yang bersedia mendonorkan darahnya secara sukarela bagi orang yang membutuhkan darah tersebut. Kita garis bawahi kata “secara sukarela”. Berarti orang yang mendonorkan darahnya dengan mengharap imbalan atau karena dibayar bukan merupakan relawan. Kenapa? Karena itu sama saja bahwa mereka tidak rela darahnya diambil percuma, kecuali ada imbalan. Naujubileh… jadi, menjadi relawan itu nggak gampang, tapi nggak sulit juga kok, kalo anda dan kita semua berhati ikhlas
Itu saja? Tidak juga. Orang-orang yang membantu mencarikan para pendonor secara sukarela pun termasuk relawan donor darah. Dan itulah yang sedang dilakukan KSR PMI Unhas, menjadi relawan donor darah, dengan membantu mencari donor darah pengganti ataupun donor darah sukarela. Jadi, dengan menjadi relawan donor darah sangat membantu sang pasien yang membutuhkan bantuan darah. Kalaupun banyak orang yang bisa dan mau mendonor tetapi tidak ada yang meminta mereka untuk mendonor, sama saja tidak ada yang mendonor kan?
Jadi, jangan tunggu sampai ada keluarga Anda yang membutuhkan darah, barulah Anda menyadari pentingnya donor darah tersebut. Dan jangan tunggu imbalan apabila Anda telah mendonorkan darah.
Sigma Aksi = Sigma Reaksi. Memberilah, maka Anda akan mendapat balasannya. Bukan materi, tetapi kesehatan dan pahala dari Tuhan. Jadikan darah Anda sebagai bagian dari amalan Anda. (iyon)