INFO MARKAS

WEBINAR NASIONAL “Sehatkan Jiwa dan Menjadi Promotor bagi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19”


Menjadi Promotor bagi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19”. Webinar ini merupakan salah satu program kerja dari PMI Pusat yang dijalankan oleh berbagai KSR PT se-Indonesia. Untuk menekan penularan dan pencegahan covid19 bagi semua masyarakat, terutama bagi generasi muda yang saat ini dapat menjadi edukator bagi masyarakat yaitu dengan cara memberikan edukasi secara daring.

Annisa Ramadhani Baharuddin selaku koordinator teamwork dalam kegiatan ini mengungkapkan bahwa ini adalah bentuk kerja sama dengan PMI Pusat. PMI Pusat berkolaborasi dengan seluruh KSR PMI Perguruan tinggi dari 30 Provinsi serta kota/kabupaten yang ada di Indonesia. KSR PMI UNHAS menyelenggarakan kegiatan ini pada hari sabtu, 24 Oktober 2020 pukul 13.00 WITA – Selesai. Narasumbernya berasal dari Tim Pelayanan Kesehatan dan Sosial Palang Merah Indonesia yaitu Perawatan Keluarga & Dukungan Psikososial (Program Dukungan Psikososial) serta CHBF.

Kegiatan webinar ini dihadiri oleh 171 peserta yang tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia. Baik dari kalangan pelajar, mahasiswa dan beberapa peserta berasal dari institusi kesehatan. Dihadiri oleh Kakanda Awaluddin, S.Km.,M.Kes selaku Pembina teknis KSR PMI UNHAS dan Habib Priyono SKM.,M.Si.,QIA sebagai promotor psikososial, Herry Hidayat sebagai promotor CBHF dan Fajar Setya Nugraha sebagai promotor perawatan keluarga. Dan kegiatan ini dibuka langsung oleh Saudara Yuzdiansyah Muchlis selaku ketua KSR PMI UNHAS. Sebelum materi dipaparkan, peserta diminta untuk mengisi link posttest yang berasal dari PMI Pusat guna untuk mengukur keberhasilan kegiatan.

Materi pertama oleh Habib Priyono SKM.,M.Si.,QIA dengan judul materi stigma pada keluarga dan permasalahan psikososial di masa pandemic covid-19 . Dalam paparannya Habib mengungkapan bahwa selama pandemic covid-19 hal yang paling berpengaruh dan sangat diraskan oleh pasien terkonfiramasi adalah stigma. Habib menjelaskan bahwa stigma ini terjadi karena Penilaian negatif terhadap orang tersebut (bahaya, tak  mampu, lemah) Reaksi Emosi Yang Negatif seperti takut, marah), dan Respon Yang Mencurigai dan menghindar. Dan pada akhirnya stigma ini berdampak buruk bagi pasien terkonfirmasi seperti Menghambat proses penyembuhannya, Mendorong orang untuk menyembunyikan penyakitnya untuk menghindari diskriminasi, Memperburuk status Kesehatan fisik & mental, dan Menambah beban dapat memicu stress & menurunkan imunitas tubuh. Diakhir sesi Habib menjelaskan upaya yang seharusnya dilakukan pada pasien terkonfirmasi, yaitu dengan cara Mendukung save working, drinks, food, regular breaks and  relationship (misalnya via daring, Mendukung kesejahteraan mental melalui komunikasi secara teratur  (bercerita tentang kegiatan sehari-hari, menjadi pendengar yang  baik saat diperlukan refleksi perasaan), Bersikap netral, Bersama-sama belajar tentang dukungan kesehatan jiwa dan  psikososial dan mengimplementasikan dalam keluarga dalam  bentuk manajemen stress dan berdoa.

Pemaparan kedua oleh Herry Hidayat tentang membangun kebersamaan di masa pandemic Covid-19. Herry mengungkapkan Pandemi covid19 memberikan dampak luas bagi kehidupan manusia. Dan juga ikut meredupkan aktifitas ekonomi dan social.  Lalu bagaimana pola komunikasi yang seharusnya selama pandemic covid19 ? 

“Komunikasi dua arah namun tetap jaga jarak dan menggunakan masker, serta melalui pertemuan secara virtual yaitu menggunakan alat komunikasi daring” 

Tugas kita sebagai relawan membantu seseorang untuk mengawali pola hidup sehat dan menghindari perilaku berisiko dengan melaksanakan promosi dari rumah ke rumah.. Hery mengatakan bahwa Untuk berkomunikasi dengan baik dimasa pandemic, ada hal yang perlu diperhatikan diantaranya : menjalin komunikasi yang baik melalui virtual, WA maupun tatap muka yang sesuai dengan protocol kesehatan, ciptakan kesadaran bersama untuk memutuskan rantai penularan covid-19, evaluasi dan libatkan masyarakat capaian yang sudah dilakukan, ciptakan rasa kebersamaan dan kepercayaan, bertanggungjawab dan saling kerja sama dan hapuskan image negative.

Pemaparan ketiga oleh Fajar Setya Nugraha tentang perawatan keluarga dan kewaspadaan universal. Dalam paparannya mengungkapkan bahwa kewaspadaan universal merupakan bagian dari upaya pengendalian infeksi, yang dijabarkan menjadi 3 prinsip yaitu mencuci tangan, menggunakan alat pelindung diri (APD) dan pengelolaan alat kesehatan (dekontaminasi). Dalam merawat anggota keluarga yang sakit ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti : Gunakan kamar & kamar mandi tersendiri bila memungkinkan, selalu menggunakan masker dan menerapkan etika batuk & bersin, pantau suhu tubuh dan frekuensi pernapasan anggota keluarga yang Sakit setiap hari, apabila kondisi kesehatan menurun segera hubungi ke layanan kesehatan, di dalam kamar upayakan anggota keluarga yang sakit terpapar sinar matahari 15-30 menit setiap hari, anggota keluarga yang lain tidak diperkenankan keluar masuk kamar isolasi, pastikan tidak terlalu banyak menyimpan barang di dalam kamar isolasi, pastikan ruangan cukup sinar matahari dan sirkulasi udara baik, gantilah sprei setiap hari atau jika dibutuhkan, rendam sprei bekas pakai dengan larutan klorin  0,5% (bayclin/detergen)  selama 10 menit, kemudian cuci dan jemur, bersihkan kamar paling sedikit 1x sehari atau sewaktu-waktu jika  diperlukan, sediakan tempat sampah tertutup didalam kamar dan lapisi dengan kantong plastik dibuang setiap hari, pastikan keluarga yang sakit tercukupi gizinya serta istirahat yg cukup dan olahraga bila memungkinkan, gunakanlah peralatan makan secara terpisah,  bersihkan sisa makanan dari piring,  siram piring dengan air panas, cuci dengan sabun dan simpan ditempat terpisah. 

Para peserta sangat antusias mengikuti webina nasional ini. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh para peserta yang akhirnya mendapatkan pencerahan melalui jawaban yang dilontarkan oleh narasumber. Pada akhir sesi peserta diminta untuk mengisi ink posttes sebelum acara ditutup.

Diakhir kegiatan panitia webinar nasional mengajak seluruh peserta untuk melalukan dan merealisasikan serta mensosialisasikaan materi yang disampaikan guna untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus covid-19.


Posting Komentar

 
Back To Top