Oleh : Rahmawati dan Nurul fadillah
SMAN 1 Maros
Sepanjang hidup kami, kami telah diperlukan
untuk mendapatkan kehidupan,
beri saya beberapa sinar matahari, beri saya
beberapa hujan, beri saya kesempatan. Aku ingin tumbuh sekali lagi, ransel
menjatuhkan bahu kami, semua orang, mengajarkan kita untuk menyuap, dibakar
masa kami, kami kehilangan masa kecil, kami kehilangan muda kami.
Itulah sepenggalan syair dari kisah seorang remaja yang duduk di
perguruan tinggi, gagal karena tekanan dari keinginan orang tua memaksakan
kehendaknya kepada seorang anak. Ini bisa salah satu suara dari remaja mengapa
mereka terjerumus dalam dunia gelap, masa keremajaan mereka terenggut dari
persoalan tekanan oleh keluarga. Dia ingin diberi kesempatan untuk menentukan
pilihannya dan diberi dukungan oleh keluarga, teman, dan lingkungannya.
Memiliki keluarga yang
harmonis dan bahagia sudah pasti dambaan setiap orang, ingin memiliki orang tua
yang memiliki rasa kasih sayang yang penuh terhadap anaknya, memberikan
pelindungan, membuat rasa nyaman berada digenggamannya. seperti kata orang
keluarga adalah harta yang paling berharga dari apapun. Mengharapkan memiliki
saudara yang care terhadap adik ataupun kakaknya,, saling menjaga satu sama
lain, menjadikan saudara sekaligus teman di dalan rumah. Orang tua dan anak itu sudah satu kesatuan yang ditetapkan oleh
sang pencipta yang tidak bisa dipisahkan, seperti kata orang lagi, tidak ada
kata mantan orang tua begitu pula mantan anak, perhatian, kasih sayang, rasa takut akan ditinggalkannya, rasa ingin bersama dia selamanya,
melihat kita menjadi anak yang berhasil, membalas budi baiknya, ingin
menjaganya, merawatnya sampai akhir hayat kita, dan ingin menjadi anak yang ia
banggakan. Di kala dia menjalani hari tuanya kita dapat mendampinginya dan
memenuhi segala keinginannya, penuh dengan harapan dia tak kekurangan apapun, harapan para anak kepada orang tua. Hubungna
antar saudara tidak akan luput pastinya yang harus dijaga walaupun terkadang
antar saudara biasa sering terjadi perkelahian dalam keluarga apalagi
dimasa-masa kecil mereka, namun itu menjadi bunga hiasan dalam hubungan antar
saudara.
Dimasa remaja saat ini sudah komplit dari suatu hubungan, bukan saja
hubungan antara orang tua mereka, saudara kandung mereka, namun teman-teman
sebaya mereka pun harus mereka tata dengan baik. Hubungan antar remaja sangat
banyak macamnya, antara remaja putri sesama remaja putri, antara remaja putra
sesama remaja putra, apalagi remaja putra dengan remaja putri. Hubungan antara
remaja putra dengan remaja putri ini yang ketika remaja tidak bisa mereka
kendalikan akan membawa ke hubungan yang lebih hits saat ini orang katakan
pacaran. Namun bukan itu inti dari pembahsan kami saat ini. Ketika seseorang
sudah meraih masa remaja apalagi berusia berkisar 15 tahun sampai 22 tahun,
permasalahan yang kami lihat saat ini begitu sangat tragis sekali, jadi
hubungan antara keluarga mereka, saudara-saudara mereka, serta teman-teman
sebaya, itu perlu juga harus
diperhatikan. Kami pikir kita sudah pasti bisa membayangkan efek dari kegagalan
hubungan tersebut. Yah bisa kita sebutkan, Narkoba, Miras, Pergaulan seks
bebas, itu mungkin bagia kecil yang saya bisa sebutkan dampak dari kegagalan
hubungan tersebut.
Kami disini ingin sedikit berbagi kepada para pembaca tentang bagaimana
dampak kegagalan hubungan yang di alami suatu remaja. Kegagalan hubungan yang
dimaksud disini dikarenakan ini yang biasanya para orang tua abaikan yaitu
bahwa remaja masih butuh perhatian dan kasi sayang dan lingkungan yang aman dan
nyaman, nah ketika dia tidak dapatkan itu di dalamm keluarganya maka hal itu
akan dicarinya di kalangan teman sebayanya apakah dia bergabung dalam suatu
komunitas atau perkumpulan dimana dia mendapatkan apa yang tidak didapatkan di
lingkungan keluarganya, atau bahkan mencari sosok seorang teman yang bisa menempatkan dia pada situasi yang dia
inginkan atau seharusnya diberikan oleh keluarganya. Saat ini kita seringlah
pasti mendengar bagaimana seorang anak yang kurang mendapat perhatian oleh
orang tuanya, dikarenakan kesibukan oleh orang tua bekerja, yah itu bagi kedua
orang tuanya pekerja kantoran atau pebisnis sehingga kurang memperhatikan
perkembangan anaknya, yah teman-teman! itu bisa kita saksikan sendiri, yang sering diangkat disinetron
dan pasti langsung efek dari itu juga bisa kita pelajari. yang terpenting
anaknya dapat makan, dapat bersekolah, dapat jajan, dan lain sebagainya yang
penting segala kebutuhannya dapat terpenuhi semua, namun dari segi kasih sayang
secara psikologi itu itu tidak didapatkan oleh remaja dan ketika sang remaja
dimintai pertanggung jawaban adalah penyelahan orang tua yang pada ujungnya
pertengkaran antara kedua orang tua yang di akhiri perceraian atau biasa
disebut broken home. Lain halnya juga jika orang tuanya memang dasarnya tidak
mau tahu bagaimana kondisi perkembangan si anak alias cuek abis, pada dasarnya
waktu untuk meluangkan dengan si anak cukup banyak. Ini yang banyak terjadi di
orang-orang sipil, yang menganggap remeh permasalahan remaja ketika ada
permasalahan yang dihadapi justru cuek dan seoalah-olah itu tanggung jawab
mereka sendiri dan orang tua tidak ada hubungannya, hal ini yang sangat besar
efeknya yang bisa terjadi karena mereka bisa membuat masalah yang baru atau
lari dalam masalah, atau bahkan tertekan yang bisa ke arah depresi.
Namun ada orang tua yang terlalu memanjakan seorang anak mulai kecil
sampai ia menginjak usia remaja, orang tua selalu menuruti segala permintaan
anaknya, selalu saja membenarkan tindakan mereka, ketika mereka bergaul diluar
sana orang tua menginginkan mereka yang selalu diutamakan, apapun yang dia
minta dia harus mendapatkannya, dimana efeknya kemudian mereka selalu
merendahkan temannya dan sifat keegoisan itu muncul dalam seorang remaja
Akan berbeda pula ketika halnya jika hubungan itu gagal didasari factor
ekonomi, ini bisa mengakibatkan apakah kebutuhan remaja lagi yang tidak
terpenuhi sehingga sang remaja melakukan tindakan pencurian yang itu memang
kami tidak pungkiri itu bisa kapan dan siapa saja bisa mengalami hal tersebut
dimana saat ini kebutuhan seorang remaja sudah sangat banyak khususnya dibidang
teknologi yang dibilang harganya sudah dapat menguras kantong bagi para orang
yang berekonomi rendah.
Itulah dari sedikit persoalan yang terjadi dikalangan remaja dengan
kelurganya yang tidak begitu baik dilalui oleh seorang remaja, dan tidak banyak
juga yang bisa berhasil melalui hal tersebut. Nah itu permasalahan yang
menyangkut persoalan hubungan keluraga. Bagaimana lagi jika mereka gagal dalam
melalui hubungan antara sesama teman remajanya. Teman bisa dikatakan keluarga
kedua kami jika kami para remaja berada di luar rumah atau jauh dari keluarga,
atau ada dalam permasalahan dengan keluarga biasanya kita langsung mencari
teman yang betul care terhdap kami. Persahabatan yang baik atau pergaulan yang baik itu tidaklah menjerumuskan
temannya kedalam hal yang menyimpang. Pertemanan itu
mengikuti perubahan zaman yang ada, seiring dengan kecanggihan teknologi pertemanan
juga sudah bisa dilakukan tanpa melihat sosok teman kita itu sendiri, biasa
dinamakan dunia maya, seperti facebook,twitter, dan kami pikir masih banyak
lagi yang teman tahu dari pada kami. Kemudian teman yang satu ini pasti sudah
banyak didapatkan dikalangan remaja, seperti teman yang bisa di ajak jalan,
teman yang bisa diajak berbahasa romantis, teman yang bisa diperlakukan khusus
alias special diantara teman yang lain, hubungan pertemanan yang satu ini
memang sangat folemik di kalangan masyarakat saat ini, dan temasuk didaerah
kami. Bisa dikatakan pacaran. Tapi kenyataan itu tidak menjamin bahwa itu bisa
disebut ideal atau special karena bahkan lebih banyak menjerumus ke arah yang
negative dibanding dengan pertemanan yang biasa saja. Yang saat ini adalah pertemanan
yang betul berkualitas artinya dia berperan seolah dia saudara kita sendiri, menutupi
sosok saudara selama saudara kita tidak berada di dekat kita.
Memang kata para remaja, teman yang bisa memahami kita adalah pacar,
teman yang bisa membuat kita rasa nyaman adalah pacar, teman yang bisa
melakukan segala sesuatu untuk kita adalah pacar, nah apakah mesti kita
berpacaran dulu untuk menemukan sosok teman yang demikian, tetapi kenyataannya
banyak para remaja yang menjalani pacaran itu hampir gagal karena, malah banyak
yang terjerumus ke pergaulan seks bebas. Yang sekarang remaja kurang memperhatikan bagaiman seharusnya
berteman yang sehat. Sekarang
sosok seseorang remaja yang berperan sebagai teman sejati itu yang kurang, dimana
ketika remaja yang lain telah berbuat kesalahan dan dia ingin memperbaiki
kesalahannya tetapi mereka malah dikucilkan, mereka dihindari, mereka selalu
saja diingatkan dengan kesalahan mereka yang diperbuat. Tetapi tidak ada yang
berusaha berperan sebagai remaja yang berusaha merangkul remaja yang lain yang
berada dalam kesusahan dan memberikan rasa kenyamanan kepada mereka. Semua remaja yang dianggap melakukan
penyimpangan itu sebenarnya kami yakin mereka pasti juga ingin menjalani hidup
seperti remaja pada umumnya. Karena kami yakin mereka semua masih
memiliki keluarga, masih memiliki sahabat yang itu bisa berperan sangat penting
untuk menekan dari penyimpangan-penyimpangan itu semua. Tetapi kita sebagai
keluarga dan para sahabat mereka sudah ikut memandang dia sebagai orang yang
bersalah dan harus dihukum yang seberat-beratnya. Seoalah kita menginginkan
remaja seperti mereka itu dilenyapkan saja karena akan menjadi teror bagi
remaja yang lainnya. Kami yakin mereka
itu awalnya punya keluarga yang utuh, punya persahabatan yang sangat indah, di
dalam hatinya yang murni masih memiliki impian-impian yang indah. Mereka bukan remaja yang langsung berbuat kesalahan, langsung
melakukan hal-hal negative,
tetapi itu semua terjadi karena ada factor dibelakang itu semua. Dan kami berpikir
kenapa tidak kita sebagai keluarga mereka dan sahabat mereka mencoba menerima
mereka, kami pasti yakin mereka tidak akan mampu menyakiti keluarga mereka dan
sahabat mereka atau orang yang mereka kenal. Selama dia masih manusia, dia masih memiliki
hati untuk berpikir untuk menyakiti orang yang mereka kenal terutama yang
mereka sayang. Kenapa tidak kita sebagai keluarga dan teman mereka selalu
mendampingi mereka untuk memberi mereka harapan bahwa mereka masih dapat
menjadi seorang yang berguna, dan kesalahan mereka masih dapat diperbaiki.
Sebelum mereka mendapat hukuman yang setimpal. Jangan sampai penyesalan datang menghampiri kita saat mereka mendapat hukuman yang
berat, dan mereka akan selalu dalam penyimpangan yang mereka lakukan.
Kami remaja sebagai relawan Pelang Merah Indonesia dan motto kami no
siamo tutty fratelli!!! Mereka semua saudaraku
Posting Komentar