INFO MARKAS

Share Your Mind #19 "ANTARA CITA-CITA DAN REALITA"


Oleh :  Ani Ariyanti dan Ilma
PMR SMK PGRI Minasatene Pangkep

            Setelah Prosesi penyumpahan telah dilaksanakan, kami akan melaksanakan praktek ke beberapa tempat praktek selama tiga bulan, tujuannya untuk menerapkan ilmu yang selama ini kami dapatkan disekolah dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru disekolah kami, akan tetapi lain halnya pada salah satu teman kami saat dia melaksanakan praktek .
            Berawal dari pertemuan saat dia praktek, dua insan ini saling tertarik satu sama lain, akhirnya mereka berdua tukaran nomor handphone, pin BB bahkan tukaran nama facebook. Pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi melancarkan komunikasi mereka, yang awalnya hanya sms, telepon dan chat merubah jadi pertemuan mereka. Sehingga setelah pertemuan itu, mereka mengikrarkan hubungannya disalah satu cafe yang terletak dikota dengan merubah status pertemananya menjadi status berpacaran.
            Sebut  saja dia “Mawar”, sejak berpacaran dia seakan-akan lupa dengan tugasnya sebagai seorang siswa yakni menuntut ilmu ditempat praktek.Bahkan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya disekolah ia abaikan karena Mawar hanya mementingkan pacarnya saja dibandingkan apa yang seharusnya dikerjakan sebagai seorang siswa yang lagi praktek, apalagi sang pacar sering menjalin komunikasi, bahkan ia sudah sering mengantar jemput si Mawar tersebut.
            3 bulan bukanlah waktu yang singkat untuk praktek apalagi jadwal dinas atau praktek kami berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain yang saling bergantian tiap dua minggu sekali, selain itu yang menjadi tanggung jawab saat kami praktek adalah pembimbing lahan dan pembimbing institusi dari sekolah, apalagi saat praktek kami tinggal disebuah kos-kosan, jadi kami terlepas dari pantauan orang tua di rumah.
            Jauh dari orang tua, moment ini yang dimanfaatkan si Mawar, yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, apalagi si Mawar dari keluarga yang lumayan mapan jika dibandingkan dari teman-temannya yang lain, bahkan semua kebutuhan pribadinya terpenuhi dari kedua orang tuanya, sekalipun uang jajan tidak pernah kekurangan sedikit pun. Itulah yang membuat pacar si Mawar inipun semakin jatuh hati, apalagi sejak masa pacaran si Mawar sering kali memberikan barang-barang kebutuhan lelaki tersebut.
            Hari demi hari pun telah berlalu ditempat praktek ada waktu dimana si Mawar pergi bersama pacarnya dan saat itu pula si Mawar tidak pulang ke tempat kostnya bersama teman-temannya  yang lain, dan katanya lewat sms ia bermalam dirumah teman pacarnya yang juga perempuan. Dua hari telah berlalu si Mawarpun tak kunjung pulang di tempat kosnya dan handphonenya pun di non aktifkan, sehingga kami sebagai teman-temannya merasa gelisah karena saat terakhir kami melihat si Mawar pergi bersama pacarnya. Pada suatu hari pembimbing lahan kami mencari si Mawar kami sebagai teman kelompoknya pun terpaksa mengatakan jika si Mawar pulang ke rumahnya karena neneknya meninggal dunia.
Setelah kami menunggu lama akhirnya hari ke-3 kepergian si Mawarpun kembali ke kos, dengan diantar oleh pacarnya tersebut. Si Mawarpun langsung masuk ke kamarnya, saat kami tanya ia hanya diam seribu bahasa, sesekali terdengar isak tangis yang pada waktu itu kami tidak mengerti hal apa yang terjadi pada si Mawar sepulang dari pertemuan mereka berdua, akhirnya tak lama diapun bercerita tentang pertemuan ia dengan pacarnya, dimana mereka selama 2 hari berada di tempat penginapan yang dialakukan layakanya sebagai seorang suami istri. Astagfirullah Al Adzim, sungguh diluar dari dugaan kami  mereka lakukan berdua. Kami pun berusaha menenangkan si Mawar dan berusaha menyadarkan tentang apa yang ia lakukan agar ia tidak mengulang kesalahan itu kembali karena yang ia perbuat itu sangat dibenci dan dilarang oleh agama, apalagi si Mawar seorang muslimah yang masih luguh dan polos, yang setahu kami Mawar dari keluarga yang terpandang dikampungnya dan taat dalam beragama.

            Tak terasa 3 bulan praktek telah berlalu dan si Mawarpun kembali kesekolah untuk belajar seperti biasanya, si Mawar dengan kekasihnya ibaratnya jarang bertemu lagi karena itu permintaan si Mawar agar ia tak mau di temui oleh kekasihnya, mungkin ia menyadari hal yang pernah ia perbuat sebelumnya, dengan alasan ia sudah sibuk untuk belajar di sekolah.
            Sudah 1 bulan si Mawar mengatakan ia tidak haid, selera makan semakin berkurang, kadang merasa sakit kepala dan mual-mual. Kami sebagai temannya melihat perkembangan itu, sehingga kami merasa curiga, jikalau ini tanda-tanda kehamilan kemudian kami pun menyarankan untuk yang namanya plano test/test pack pada urine. Saat melakukan plano test tampaklah 2 garis dimana itu pertanda bahwa si Mawar hamil. Kami bertiga terkejut dan heran, melihat hasil plano testnya, apalagi si Mawar yang merasa tidak tenang lagi dan tampak pucat dengan semua itu. Kami berusaha menenangkan Mawar yang tak kuasa menahan air mata kesedihannya.
            Dalam kehamilannya si Mawar ingin menggugurkan kandungannya karena ia takut pada orang tuanya yang mungkin karena orang tuanya orang terpandang di kampungnya dan kehamilannya diluar nikah. Sehingga berbagai cara ia lakukan untuk aborsi/menggugurkan kandungannya seperti ia sudah memakan durian dalam jumlah yang banyak, juga minum minuman sprite campur obat-obatan, serta ikut dalam lomba baris berbaris, akan tetapi itu semua tidak berhasil karena mungkin sudah takdirnya untuk menjadi seorang ibu. Akhirnya iapun pasrah dan menerima semua yang telah terjadi pada dirinya.
            Setelah 3 bulan dia jalani proses belajar di sekolah dan telah menjalani ujian kenaikan kelas dan si Mawar dinyatakan telah naik ke kelas XII. Pada awal  semester kelas XII, si Mawar pun keluar lagi untuk praktek selama 1,5 bulan tapi di tengah perjalanan prakteknya ada salah satu senior yang curiga kepadanya akan gerak geriknya seperti pada saat jalan, ia menutupi perutnya dengan tas maupun buku dan ciri-ciri orang hamil nampak pada dirinya seperti panggulnya melebar dan buah dada yang membesar, sehingga senior tersebut menghubungi gurunya di sekolah karena kecurigaan tersebut, namun gurunya tak percaya dengan hal tersebut, akhirnya gurunya pun menyelidiki sendiri tentang kebenaran itu tanpa diketahui oleh si Mawar. Setelah melihat langsung kebenaran yang nampak pada diri si Mawar gurunya pun langsung curiga. Keesokan harinya gurunya menemui si Mawar dengan langsung dan menanyakan kejadian yang dialaminya tersebut tapi si Mawar takut untuk mengatakan hal yang sebenarnya, akhirnya ia menghubungi sahabatnya melalui pesan sms untuk datang membantunya menceritakan hal yang telah terjadi pada dirinya.
Tak lama kemudian sahabatnya pun datang dan langsung menemui si Mawar, Mawarpun langsung menjelaskan kejadian yang telah dialaminya dibantu oleh kedua sahabatnya yang juga mengetahui kejadian tersebut. Akhirnya sang guru pun telah mendengarkan pengakuan si Mawar dan kedua sahabatnya dan guru pun memberitahukan kepada si Mawar bahwa si Mawar tidak dapat lagi melanjutkan prakteknya dan di berhentikan dari sekolah.Akan tetapi si Mawar meminta kepada pihak sekolah agar diberikan kesempatan untuk menyelesaikan sekolahnya hingga tamat, tapi karena mengingat ia sebentar lagi akan Ujian Nasional dan pihak guru pun memberikan penjelasan kepada si Mawar bahwa siswa/siswi yang telah mencoreng nama baik sekolah maka ia harus dikeluarkan dari sekolah karena itu sudah ketentuan dari sekolah,dengan hati yang pasrah si Mawar pun menerima konsikuensi hal tersebut karena mengingat semakin hari perutnya semakin membesar. Maka dari itu, pihak guru pun mengusulkan kepada si Mawar agar menceritakan hal ini kepada orang tuanya dan segera mencari lelaki itu untuk bertanggung jawab dan segera menikahi si Mawar, kamipun sebagai sahabatnya mendukung hal tersebut dan akhirnya Mawarpun bersedia menceritakan hal ini kepada orang tuanya. Kami sebagai sahabatnya dan guru-gurupun mengantarkan si Mawar bertemu dengan kedua orang tuanya.

            Setelah kami sampai kerumahnya, pihak dari orang tua Mawarpun mempersilahkan kami semua untuk masuk kedalam rumah dan tanpa basah basi Mawarpun langsung menceritakan kejadian tersebut, kedua orang tuanyapun kaget atas pengakuan anaknya si Mawar dan Ayahnya langsung marah mendengar cerita Mawar akan tetapi guru tersebut berusaha menenangkan Ayahnya dan akhirnya Ayahnya pasrah menerima semua kehendak  Allah S.W.T yang telah terjadi pada anaknya. Orang tuanya pun langsung mencari si lelaki tersebut dengan mendatangi rumah si lelaki itu dan berbicara dengan baik kepada orang tua si lelaki tersebut untuk mendapatkan pertanggung jawaban apa yang telah diperbuat oleh anaknya. Dan akhirnya pihak si lelaki pun bersedia untuk bertanggung jawab setelah mendengar pengakuan dari anaknya yakni pacar si Mawar dan akan segera menikahi si Mawar. Akhirnya Mawarpun menikah dengan lelaki tersebut akan tetapi cita-cita menjadi pupus ditengah jalan dan di depan mata sudah terjadi realita yang harus dia jalani yakni membesarkan anaknya dan menjadi Ibu Rumah Tangga untuk keluarganya.

Posting Komentar

 
Back To Top