Markas News - Pendidikan Sebaya merupakan salah satu strategi untuk mengurangi prilaku berisiko dan penyakit berbahaya pada remaja khususnya HIV dan AIDS. Pendidikan Sebaya bukan hanya di arahkan pada kelompok siswa, tapi juga pada kelompok beresiko. misalnya, yang beresiko tertular HIV dan AIDS, hepatitis maupun IMS.
dalam perkembangannya, Pendidikan sebaya mulai dikembang oleh berbagai LSM dan PMI pun juga mulai mengembangkan hal ini.
Pendidikan sebaya mampu membuktikan bahwa dengan adanya peningkatan pengetahuan pada siswa-siswi mampu mengurangi resiko tertular dan terkena penyakit-penyakit berbahaya.
ada beberapa hal yang perlu di perhatikan pada program pendidikan sebaya "dikutip dari modul Pelatihan Pendidik Remaja Sebaya PMI" antara lain:
program yang benar-benar pada sasaran kelompok beresiko
Program secara konsisten membuat rencana tindak lanjut dan dukungan kepada pendidik sebaya
Program dilaksanakan dengan memperhatikan cakupan sasaran yang dapat berdampak pada populasi tersebut
program menggunakan pendekatan keterampilan hidup
a. Definisi Pendidikan Sebaya
berdasarkan terminologinya ,pendidikan sebaya dapat kita pahami setelah memahami terminologi berikut:
B.1 Teman Sebaya
Teman sebaya adalah anggota kelompok yang mempunyai kesamaan karakteristik. Misalnya, orang yang sama usianya dan alatar belakangnya, atau yang melakukan pekerjaan yang sama, memiliki gaya hidup, pengalaman atau pemahaman yang sama atau serupa.
B.2 Semi-teman Sebaya
Seorang yang mempunyai banyak kesamaan karakteristik dengan teman sebaya, tetapi terdapat perbedaan dalam beberapa hal. misalnya agak lebih tua atau tidak lagi termasuk dalam kelompok sosial yang sama. Misalnya, bekas pengguna narkoba suntik bertindak sebagai "semi-teman sebaya bagi pengguna narkoba lain yang masih aktif.
B.3 Pendidikan Sebaya HIV
Suatu proses yang meliputi penyaringan, pelatihan dan pemberian dukungan kepada anggota kelompok tertentu untuk memdidik para teman sebaya tentang HIV dan hal-hal lain yang terkait. dalam program pendidikan teman sebaya, kelompok teman sebaya dapat dikenal sebagai kelompok atau populasi sasaran, penerima manfaat atau populasi penerima manfaaat.
B.4 Pendidik Sebaya
Seorang yang termasuk dalam kelompok sebaya yang telah dilatih untuk membawa perubahan dalam pengetahuan, sikap, keyakinan dan prilaku pada tingkat orang-per orang diantara teman sebayanya. Pendidik sebaya mendukung orang lain, teman sebaya, untuk membuat berbagai keputusan tentang pencegahan HIV, temasuk pemakaian kondom, membuat keputusan berdasarkan informasi dan bertanggu jawab tentang hubungan seks atau menunda usia untuk pertamaq kali melakukan hubungan seks, mengetahui status HIV, pasangan seks, pengguna narkoba suntik secara aman, dan lainnya.
B.5 Teman Sebaya Sekunder
Teman sebaya sekunder adalah teman yang seringkali berhubungan dengan kelompok sasaran tetapi bukan sebgai pendidik sebaya yang sebenarnya. teman sebaya sekunder dapat dilatih sebagai pendidik sebaya. Misalnya, dalam hal pengemudi truk, tukang parkir dan montir pada lintas batas sudah menjadi pendidik seby, karena lebih sering berhubungan dengan pengemudi truk dibanding antar pengemudi itu sendiri.
B.6 Pendidikan Sebaya Formal
Pendidikan sebaya formal adalah kontak formal berulang kali oleh seorang pendidik sebaya, yang terlatih dengtan satu kelompok yang beranggotakan sampai dengan 20 teman sebaya melalui sesi pertemuan yang dijadwalkan dan melibatkan partisipasi aktif dari kelompok tersebut. hal ini dapat dilakukan dimanapun, misalnya, di ruang kelas, di tempat kerja atau di tempat pertemuan komunitas.
B.7 Pendidikan Sebaya Informal
Suatu proses interaksi tatap muka berulang kali dengan kelompok kecil oleh seorang pendidik sebaya yang terlatih dengan kelompok teman sebaya yang dilakukan melalui berbagai bentuk dan metode. Disebut pendidikan sebaya informal karena pendidik sebaya biasanya melakukan pendidikan dengan mengggunakan pelatihan untuk membahas topik tertentu dan mendukung prilaku yang aman.
Sumber:Modul Pelatihan Pendidik Remaja Sebaya.Palang Merah Indonesia