Tangisan,, itulah yang mengawali sebuah kehidupan..
Semoga yang mengakhirinya adalah sebuah senyum menawan.
Itulah mengapa kami memilih menjadi seorang relawan
Disaat yang lain berbicara tentang harta, tahta, jabatan dan wanita
Kami lantunkan syair tentang cinta dan keindahan.
Karena Hidup Tidaklah indah tanpa sebuah cerita.
Yang Maha Esa Mencipta alam semesta
Yang Maha Esa Mencipta manusia bukan dengan sia-sia
Tetapi hanya ingin menunjukkan apa itu bahagia
Agar manusia mengerti bahwa ia adalah seorang hamba yang memiliki Raja
Tapi lihatlah ulah manusia..
Bencana alam terjadi bukan karena usia dunia yang sudah tua
Tetapi manusia yang berbuat semena - mena
hingga Yang Maha Murka
Pelangi yang dulunya indah memberi harapan
Kini hanya bagai kabut kelam Yang penuh kepalsuan
Dibalik panggung sandiwara penuh dusta
Mentari yang memberi kehangatan Tek lebih dari sebuah cahaya lilin
Yang diselimuti kegelapan Di dalam kesendirian
Ingin kami buang semua Ke samudra yang luas
Tapi tiada kami jumpa Selain ladang yang tandus nan gersang
Jika harapan adalah cahaya, mungkin sekarang malam tak lagi bernyawa
Karena cinta dan kehidupan telah ternoda dusta.
Tapi di tangan-tangan ini,, diderap langkah kaki ini.. Harapan kembali ada..
tingginya gunung jua kan terdaki
luasnya samudra jua kan tersebrangi
lebatnya hutan pun kan terjelajahi
bukit tinggi telah kami daki.
Ladang tandus telah kami datangi..
walau tangan ini patah.. walau kaki ini patah
walau kepala ini hancur,, walau tulang belulang ini remuk..
Takkan ada kata berhenti untuk kemanusiaan
Demi suatu cinta dan kebahagiaan.
Menyerah bukanlah jalan, tetapi mati bukanlah tujuan
Sungguh Mati bukanlah akhir cerita kehidupan, melainkan awal hidup yang sebenarnya
disaat yg lain berteduh dr teriknya mentari,, kami ajak sangsurya untuk bercengkrama..
disaat yg lain lelap dalam heningnya dingin malam,, kami ajak alam untuk berdiskusi..
Pada embun kami bertanya.. Pada ranting kami bertanya
Dimanakah mereka yang mengerti akan cinta dan kepedulian kepada sesama ?
Ranting hanya tertunduk membisu... Embun hanya terdiam kelabu
Karena cinta dan kehidupan telah ternoda dusta.
Dan Jangan mengeja kata tentang cinta, bila kau tak pernah tahu memberi itu apa..
Apapun yang kau dengar dan katakan tentang Cinta.. Itu semua hanyalah kulit semata
Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah rahasia yang tak terungkapkan.
Jangan kau seperti iblis,
Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah di balik air dan lumpur itu,
Beratus-ratus ribu taman yang indah!
Jika engkau paham tentang cinta dan kepedulian pada alam dan sesama..
Tahulah engkau arti kata saling Menjaga..
Tahulah engkau arti kata saling Memahami..
Tahulah engkau arti kata saling Mengalah..
Tahulah engkau arti kata saling Berpegang..
Wahai.. engkau manusia Cintailah yang di bumi, niscaya yang di langit akan mencintaimu.
Wahai.. engkau para relawan generasi masa depan bangsa dan dunia..
tetaplah bercahaya walau dalam gelapnya dunia,..
Wahai.. engkau para relawan generasi masa depan bangsa dan dunia..
Yakinlah dijalan yang benar ini pun takkan selamanya indah..
akan ada tikungan dan tanjakan yang menguji..
tapi percayalah diujung sana.. diujung jalan ini kebahagiaan menanti kita.
Semoga Tuhan memberi kita umur panjang, kita lihat seperti apa kita dimasa depan..
Kita lihat seperti apa dunia ini dimasa akan datang.
Walau debu dikaca negeri dan dunia ini semakin tebal..
Kami tak perlu kesal apalagi meneyesal
Karena hujan pasti datang
Entah itu kapan.
Selamat Milad Palang Merah Indonesia
Selamat Milad KSR PMI UNHAS
Jayalah Selalu untuk kemanusiaan
Noi Siamo Tuti Fratelly.
Karya : Aslan S.
Semoga yang mengakhirinya adalah sebuah senyum menawan.
Itulah mengapa kami memilih menjadi seorang relawan
Disaat yang lain berbicara tentang harta, tahta, jabatan dan wanita
Kami lantunkan syair tentang cinta dan keindahan.
Karena Hidup Tidaklah indah tanpa sebuah cerita.
Yang Maha Esa Mencipta alam semesta
Yang Maha Esa Mencipta manusia bukan dengan sia-sia
Tetapi hanya ingin menunjukkan apa itu bahagia
Agar manusia mengerti bahwa ia adalah seorang hamba yang memiliki Raja
Tapi lihatlah ulah manusia..
Bencana alam terjadi bukan karena usia dunia yang sudah tua
Tetapi manusia yang berbuat semena - mena
hingga Yang Maha Murka
Pelangi yang dulunya indah memberi harapan
Kini hanya bagai kabut kelam Yang penuh kepalsuan
Dibalik panggung sandiwara penuh dusta
Mentari yang memberi kehangatan Tek lebih dari sebuah cahaya lilin
Yang diselimuti kegelapan Di dalam kesendirian
Ingin kami buang semua Ke samudra yang luas
Tapi tiada kami jumpa Selain ladang yang tandus nan gersang
Jika harapan adalah cahaya, mungkin sekarang malam tak lagi bernyawa
Karena cinta dan kehidupan telah ternoda dusta.
Tapi di tangan-tangan ini,, diderap langkah kaki ini.. Harapan kembali ada..
tingginya gunung jua kan terdaki
luasnya samudra jua kan tersebrangi
lebatnya hutan pun kan terjelajahi
bukit tinggi telah kami daki.
Ladang tandus telah kami datangi..
walau tangan ini patah.. walau kaki ini patah
walau kepala ini hancur,, walau tulang belulang ini remuk..
Takkan ada kata berhenti untuk kemanusiaan
Demi suatu cinta dan kebahagiaan.
Menyerah bukanlah jalan, tetapi mati bukanlah tujuan
Sungguh Mati bukanlah akhir cerita kehidupan, melainkan awal hidup yang sebenarnya
disaat yg lain berteduh dr teriknya mentari,, kami ajak sangsurya untuk bercengkrama..
disaat yg lain lelap dalam heningnya dingin malam,, kami ajak alam untuk berdiskusi..
Pada embun kami bertanya.. Pada ranting kami bertanya
Dimanakah mereka yang mengerti akan cinta dan kepedulian kepada sesama ?
Ranting hanya tertunduk membisu... Embun hanya terdiam kelabu
Karena cinta dan kehidupan telah ternoda dusta.
Dan Jangan mengeja kata tentang cinta, bila kau tak pernah tahu memberi itu apa..
Apapun yang kau dengar dan katakan tentang Cinta.. Itu semua hanyalah kulit semata
Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah rahasia yang tak terungkapkan.
Jangan kau seperti iblis,
Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah di balik air dan lumpur itu,
Beratus-ratus ribu taman yang indah!
Jika engkau paham tentang cinta dan kepedulian pada alam dan sesama..
Tahulah engkau arti kata saling Menjaga..
Tahulah engkau arti kata saling Memahami..
Tahulah engkau arti kata saling Mengalah..
Tahulah engkau arti kata saling Berpegang..
Wahai.. engkau manusia Cintailah yang di bumi, niscaya yang di langit akan mencintaimu.
Wahai.. engkau para relawan generasi masa depan bangsa dan dunia..
tetaplah bercahaya walau dalam gelapnya dunia,..
Wahai.. engkau para relawan generasi masa depan bangsa dan dunia..
Yakinlah dijalan yang benar ini pun takkan selamanya indah..
akan ada tikungan dan tanjakan yang menguji..
tapi percayalah diujung sana.. diujung jalan ini kebahagiaan menanti kita.
Semoga Tuhan memberi kita umur panjang, kita lihat seperti apa kita dimasa depan..
Kita lihat seperti apa dunia ini dimasa akan datang.
Walau debu dikaca negeri dan dunia ini semakin tebal..
Kami tak perlu kesal apalagi meneyesal
Karena hujan pasti datang
Entah itu kapan.
Selamat Milad Palang Merah Indonesia
Selamat Milad KSR PMI UNHAS
Jayalah Selalu untuk kemanusiaan
Noi Siamo Tuti Fratelly.
Karya : Aslan S.