(23-24/2/2013)
Sebanyak 44 peserta yang berasal dari KSR Perguruan Tinggi Se-Kota Makassar
mengikuti Pelatihan Tagana Banjir yang diadakan oleh KSR PMI Unhas. Selama dua hari pula
kegiatan ini berlangsung dengan lancar meskipun tentu tak luput dari berbagai
kekurangan.
Kegiatan
ini diawali dengan pembukaan yang bertempat di Forum Bersama (Forbes), kemudian dilanjutkan dengan materi yang
dibawakan oleh pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi
Selatan (BPBD Sul-sel) tentang pengenalan dasar-dasar penanganan darurat
bencana, dan sistem nasional penanggulangan bencana yang bertempat di gedung
IPTEKS lantai 1.
Usai
istirahat, dilanjutkan kembali dengan pendirian camp peserta di sekitaran danau
Unhas sesuai dengan kelompok yang telah dibagi sewaktu Technical Meeting (TM). Setelah
itu, kembali peserta menerima materi tentang bagaimana cara mendirikan tenda
dan seputar tentang perahu karet serta cara pengoprasiannya.
Malamnya,
sekedar membuka forum untuk ramah tamah antara peserta dan pemateri, yang
kemudian dilanjutkan dengan materi tentang teknik-teknik dan cara
pengevakuasian korban dalam air. Materi ini dibawakan oleh beberapa anggota
dari Search and Rescue Markas Team (SAR Mar-Team) yang merupakan potensi dari
Badan Sar Nasional (Basarnas) khususnya Sulawesi Selatan.
Pagi
menjelang, peserta melakukan Bina Jasmani (Binjas) yang dipandu oleh panitia
dan kanda Yoga (salah satu pemateri dari SAR Mar-Team). Setelah itu, sarapan
dan memperoleh materi tentang Dapur Umum (DU). Materi ini cukup menarik karena
peserta dapat langsung melihat mobil DU serta mengetahui setiap fungsi dari
peralatan DU yang ada dalam mobil ini.
Materi
telah usai, dan saatnya praktik. Pra-Simulasi dimulai, tepatnya di pinggir danau
Unhas, semua peserta mendapat instruksi dari pemateri dan setiap kelompok
bergilir untuk naik dalam perahu karet yang didampingi oleh 3 pemateri, dimana
ada beberapa peserta yang menjadi korban dan sebagiannya lagi menjadi
rescuer/penolong. Setelah itu, peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok
pertama adalah tim evakuasi air dan korban banjir yang telah menggunakan safety
jacket, kelompok kedua merupakan tim evakuasi darat, kelompok ketiga yaitu
pendiri tenda, dan kelompok 4 bertugas di DU.
Setelah
istirahat, dilakukanlah simulasi yang dibuat seperti dalam keadaan nyata. Tenda
dibongkar dan peserta pun dengan tugas masing-masing melakukan aksinya
seolah-olah sedang terjadi bencana banjir.
Hari
pun mulai gelap, segala prosesi telah dilakukan, upacara penutupan
dilangsungkan.....
Dua
hari memang bukan waktu yang lama, tetapi kebersamaan kami dengan niat tulus
dalam bingkai kemanusiaan tak kan luntur hanya sampai disini.....
Sampai
jumpa di pelatihan selanjutnya.....
Tanpa
Panic Error!!! Tetap Tenang !!! Insya Allah..... BUNGKUS????
Salam....
(XVI.023)