BULLYING,
SOUNDS FUN FOR YOU
but NOT FOR THEM
Apa itu Bullying ?
Bullying atau Penindasan adalah penggunaan
kekerasan, ancaman atau paksaaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi
orang lain. Hal tersebut meliputi pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan
fisik atau paksaan dan bisa diarahkan berulang pada korban tertentu atas dasar
agama, kemampuan, gender, ras dan lain sebagainya. Biasanya bullying terjadi
bukan karena marah atau konflik yang tak terselesaikan, akan tetapi lebih
merujuk pada rasa superioritas atau dengan kata lain untuk menunjukan bahwa
pelaku bully yang paling kuat dam punya hak untuk merendahkan, menghina atau
bertindak semena-mena pada orang lain.
Sejauh mana Tindakan Bullying ?
Semakin
tinggi bullying pada siswa maka semakin tinggi pula depresi pada siswa, dan
sebaliknya semakin rendah bullying pada siswa maka semakin rendah pula depresi pada
siswa. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh besar terhadap terjadinya bullying
diantaranya : faktor pergaulan sosial tema yang muncul adalah kesetiakawanan
dan dukungan teman-teman serta individu yang memiliki otoritas; faktor keluarga
tema yang muncul adalah tanggapan orang tua yang menilai bullying sesuatu yang
wajar dan biasa dilakukan oleh remaja dan salah satu anggota keluarganya ada
yang menjadi pelaku bullying; faktor keinginan atau niat tema yang muncul
adalah ingin mengganggu teman; faktor kebutuhan dan tema yang muncul adalah
kebutuhan untuk mendapatkan kekuasaan (need for power), kebutuhan untuk
menunjukan dominasi (need for dominance) dan kebutuhan untuk menyerang (need
for aggression). Namun setiap faktor-faktor di atas memiliki hubungan satu
dengan yang lainnya, yang apabila tidak terpenuhi beberapa faktor maka bullying
tersebut memiliki kecenderungan tidak akan terjadi akan tetapi sebaliknya jika
terpenuhi maka ada kecenderungan bullying akan terjadi.
Penyebab Bullying
Adapun beberapa penyebab
tejadinya perilaku bullying ini, diantaranya: Adanya rasa Ingin Berkuasa, Akibat
kurang perhatian dari orang sekitar, Pelaku pernah menjasi korban kekerasan, Akibat
sering berkelahi, Akibat meniru tindakan kekerasan dari film atau game, Dan
lain sebagainya
Bentuk-Bentuk Bullying
Terdapat 2 bentuk
penindasan, yaitu penindasan fisik dan penindasan psikologis. Bentuk penindasan
ini dilakukan dengan kontak secara fisik yang menyebabkan sakit fisik, luka,
cedera, atau penderitaan fisik lainnya. Contoh bentuk tindakan bullying fisik
yaitu memukul, , menendang san lain sebagainya. Bentuk Penindasan Psikologis menyebabkan
trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan, stres dan juga
kegalauan/gusar bagi penerima bullying.
Macam
Macam Bullying
Terdapat beberapa jenis bullying. Bentuk bullying dapat
berupa tindakan fisik atau verbal baik dapat dilakukan langsung atau tidak
langsung. Menurut Barbara Coloroso
(2006:47-50), Terdapat 4 jenis Bullying yaitu:
Bullying
Secara Verbal
Jenis tindakan yang dilakukan pada bullying ini yaitu berupa
julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan
yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang
mengintimidasi, gosip dan sebagainya. Bullying dalam bentuk verbal merupakan
salah satu jenis bullying yang paling mudah dilakukan dan bullying ini akan
menjadi awal dari perilaku bullying lainnya.
Bullying
Secara Fisik
Jenis bullying ini berupa memukuli, menendang, menampar,
mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang
milik anak yang ditindas. Bullying jenis ini merupakan jenis bullying yang
paling tampak dan mudah diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik
tidak sebanyak bullying bentuk lain. Remaja yang kerap melakukan bullying dalam
bentuk fisik kerap yaitu remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan
beralih pada tindakan kriminal yang lebih lanjut.
Bullying
Secara Relasional
Jenis bullying ini merupakan jenis bullying berupa pelemahan
harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau
penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap yang tersembunyi seperti
pandangan agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan
bahasa tubuh yang mengejek.
Perilaku bullying jenis ini cenderung yang paling sulit
dideteksi dari luar. Bullying secara relasional mencapai puncak kekuatan pada
awal masa remaja, karena saat tersebut terjadi perubahan fisik, mental
emosional dan seksual remaja serta mencoba mengetahui diri dan menyesuaikan diri
dengan teman sebaya.
Bullying
Elektronik
Bullying jenis ini merupakan bentuk perilaku bullying yang
dilakukan pelaku melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone,
internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan lain sebagainya. Bullying ini
biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan tulisan, animasi, gambar dan
rekaman video atau film yang bersifat mengintimidasi, menyakiti atau
menyudutkan. Bullying jenis ini biasanya dilakukan oleh kelompok remaja yang
telah mempunyai pemahaman yang cukup baik pada sarana teknologi informasi dan
media elektronik lainnya.
Dampak Bullying
Bullying
sendiri memiliki 2 dampak yaitu dampak Positif dan Dampak Negatif.
Dampak Negatif
Korban bullying lebih berisiko mengalami berbagai masalah, baik
secara fisik maupun mental. Adapun masalah yang mungkin terjadi pada korban
bullying antara lain: Munculnya berbagai masalah mental seperti depresi,
kegelisahan dan masalah tidur. Masalah tersebut, kemungkinan akan terbawa
hingga korban dewasa. Keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit
perut dan ketegangan otot. Rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah. Penurunan
semangat belajar dan prestasi akademis. Dalam kasus yang cukup langka, korban
bullying mungkin akan menunjukkan sifat kekerasan.
Dampak Positif
Bullying
dapat mendorong munculnya berbagai perkembangan positif bagi korban bullying.
Korban bullying cenderung akan: Lebih kuat dan tegar menghadapi masalah. Termotivasi
untuk menunjukkan potensinya agar tidak direndahkan lagi. Termotivasi untuk
berintrospeksi diri sendiri.
By,
KSR-UH.XXIV.021
Posting Komentar