INFO MARKAS

JUMBARA PMR SULSEL 2015: Skill Building Workshop PRS


Foto Bersama dengan Peserta Skill Building Workshop PRS Kelas PMR WIRA

Persiapan Kelas Skill Building Workshop PRS

Salah satu item kegiatan dalam Jumpa Bakti Gembira VIII yang diselenggarakan di Tonasa I, Kabupaten Pangkep adalah Skill Building Workshop PRS. Pihak PMI Provinsi Sulawesi Selatan, meminta pihak KSR PMI UNHAS untuk menjadi fasilitator dalam kegiatan tersebut. Hal ini mengingat bahwa KSR PMI UNHAS memiliki spesialisasi dalam bidang pendidikan remaja sebaya. KSR PMI UNHAS sendiri memiliki badan semi otonom yang mengurusi perihal pengembangan PRS tersebut.

KSR PMI UNHAS menurunkan lima orang anggotanya untuk kegiatan tersebut. Tiga diantaranya adalah fasilitator Kesehatan Remaja, yaitu Eka Fatmawati, Syurawasti, dan Fitri Kusuma Dewi. Satu orang merupakan koordinator badan P3RS sendiri, yaitu Rahmawati, dan satunya lagi merupakan anggota baru KSR PMI UNHAS yaitu Mustakim. Selain tim fasilitator UNHAS, tiga orang fasilitatior PMI yang berasal dari KSR PMI UNHAS juga ditugaskan menjadi evaluator kegiatan traveling untuk pos kesehatan remaja, yaitu Sabrina Najib, Andi Ernaningsih, dan Isti Nurillah.

Kegiatan Skill Workshop Building ini diikuti oleh setiap kontingen Kabupaten dengan mengirimkan tiga orang peserta yang masing-masing merupakan PMR Wira, PMR Madya, dan PMR Mula. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu tangal 3 – 4 Februari 2015. Kegiatan dimulai sekitar pukul 11.00 sampai pukul 17.00 WITA. 

Suasana Kelas PMR Mula
Proses pemberian materi di kelas PMR Mula
Suasana Kelas PMR Wira
Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan melakukan perkenalan peserta dan fasilitator serta bina suasana. Setelah itu, peserta dibagi ke dalam tiga kelas berdasarkan tingkatan PMR, yaitu kelas PMR Mula, kelas PMR Madya dan kelas PMR Wira. Pemisahan kelas ini dikarenakan materi-materi dan metode pengajaran yang diberikan juga berbeda di setiap tingkatannya. Kelas PMR Mula ditangani oleh Fitri, kelas PMR Madya ditangani oleh Syura, sedangkan kelas PMR Wira ditangani oleh Eka. Rahma sendiri juga membantu di kelas PMR Mula dan kelas PMR Wira sebagai fasilitator. Sedangkan Mustakim membantu fasilitator di semua kelas, misalnya untuk memandu ice breaking dan mengarahkan peserta.

Setelah istirahat siang pada hari pertama, kelas sudah diisi dengan materi. Begitu juga pada hari kedua. Materi-materi yang diberikan tetap berpedoman pada modul kesehatan remaja PMI yang tentunya disesuikan dengan tingkatan PMR. Ada juga topik tambahan yang diberikan yang merupakan current issue, yaitu Bullying, kekerasan seksual, kekerasan dalam berpacaran (dating violence), sekilas tentang pedofilia dan pengaruh sosial media. 

Suasana Pemberian Materi (Kelas PMR Madya)



Hasil Kerja Kelompok Membuat Pesan untuk Menjauhi NAPZA (Kelas PMR Madya)
Suasana Diskusi di Kelas PMR Madya

Pada dasarnya inti dari kegiatan ini tidak terlepas dari upaya sosialisasi dan pengembangan PRS itu sendiri. Fasilitator menekankan pentingnya output dari kegiatan ini, yaitu para PMR yang mengikutinya dapat menjadi penggerak perilaku hidup sehat dan tidak berisiko bagi teman sebayanya sesuai dengan perannya masing-masing. PMR Wira sebagai peer educator,  PMR Madya sebagai peer support dan PMR Mula sebagai peer leader. Mereka diharapkan dapat menyeberluaskan pengetahuan-pengetahuan tentang kesehatan remaja dan mengajak atau mendukung teman-temannya menuju perilaku yang sehat dan benar, mengingatkan temannya untuk tidak melakukan perilaku berisiko. Tentunya hal tersebut dimulai dari dirinya sendiri.

Pendidikan Remaja Sebaya diharapkan menjadi suatu metode atau pendekatan yang dapat digunakan untuk mencegah dan meminimalisir masalah-masalah terkait remaja. Jumbara merupakan salah satu event yang tepat untuk melakukan kegiatan penyebarluasan PRS tersebut. Pada event ini, PMR dari hampir seluruh kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan bertemu di satu tempat. Kegiatan ini merupakan kegiatan empat tahunan PMI untuk adik-adik PMR yang puncaknya berupa Jumbara Nasional.


Posting Komentar

 
Back To Top